Panduan Bacaan Sholat Dhuha 2 Rakaat dan Keutamaannya

Sholat Dhuha adalah salah satu sholat sunnah muakkadah, atau sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sholat ini dikerjakan pada waktu pagi hari, ketika matahari mulai naik setinggi tombak hingga menjelang waktu Dzuhur. Keistimewaan sholat Dhuha terletak pada keutamaannya yang luar biasa, baik dari segi spiritual maupun keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Ia sering disebut sebagai sholatnya orang-orang yang kembali taat (Awwabin) dan menjadi amalan pembuka pintu rezeki.

Meskipun jumlah rakaatnya bisa mencapai 12 rakaat, melaksanakan sholat Dhuha minimal 2 rakaat sudah mencukupi dan mengandung fadhilah yang besar. Bagi banyak orang, memulai dengan 2 rakaat adalah langkah yang ringan dan mudah untuk dijadikan kebiasaan. Artikel ini akan mengupas tuntas panduan lengkap mengenai bacaan sholat Dhuha 2 rakaat, mulai dari niat, setiap bacaan dalam gerakan sholat, hingga doa penutup yang masyhur, disertai dengan penjelasan makna agar kita dapat melaksanakannya dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan.

Ilustrasi waktu Dhuha شروق الشمس Waktu Dhuha Ilustrasi matahari terbit sebagai penanda masuknya waktu sholat Dhuha.

Keutamaan Agung Sholat Dhuha

Sebelum mendalami tata cara dan bacaannya, penting bagi kita untuk merenungi keutamaan-keutamaan besar yang Allah janjikan bagi mereka yang menjaga sholat Dhuha. Memahami fadhilahnya akan menumbuhkan semangat dan keikhlasan dalam beramal.

Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Dhuha

Memahami rentang waktu pelaksanaan Sholat Dhuha sangat penting agar sholat kita sah dan afdhal. Secara umum, waktunya terbagi menjadi tiga:

  1. Awal Waktu: Dimulai sekitar 15 hingga 20 menit setelah matahari terbit (waktu Syuruq). Ini adalah waktu ketika matahari telah naik kira-kira setinggi satu tombak.
  2. Waktu Paling Utama (Afdhal): Waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah mulai terasa terik dan pasir di gurun mulai panas. Dalam hadits disebutkan "ketika anak-anak unta mulai kepanasan". Ini biasanya jatuh di pertengahan antara waktu Syuruq dan Dzuhur, atau sekitar pukul 9 hingga 10 pagi.
  3. Akhir Waktu: Berakhir sesaat sebelum matahari tepat di atas kepala (istiwa'), yaitu sekitar 10-15 menit sebelum masuk waktu sholat Dzuhur. Pada saat istiwa' (tepat tengah hari), sholat tidak diperbolehkan.

Panduan Lengkap Tata Cara dan Bacaan Sholat Dhuha 2 Rakaat

Berikut adalah panduan rinci, langkah demi langkah, dari setiap gerakan dan bacaan dalam sholat Dhuha 2 rakaat. Disajikan dengan tulisan Arab, transliterasi Latin untuk membantu pelafalan, serta terjemahan dan penjelasan makna untuk menambah kekhusyukan.

1. Niat Sholat Dhuha

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam setiap ibadah. Niat sesungguhnya bersemayam di dalam hati, namun melafalkannya dapat membantu memantapkan hati dan konsentrasi. Niat dilakukan bersamaan dengan Takbiratul Ihram.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

Setelah berniat, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau sejajar dengan bahu (bagi perempuan) sambil mengucapkan takbir.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

Dengan mengucap takbir ini, kita telah memasuki "keharaman" sholat, artinya kita dilarang melakukan hal-hal di luar gerakan dan bacaan sholat.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbir dan bersedekap, disunnahkan membaca doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah salah satu yang paling umum:

اَللّٰهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اَللّٰهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اَللّٰهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allaahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allaahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allaahummaghsilnii min khathaayaaya bits tsalji wal maa'i wal barad.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."

Doa ini merupakan permohonan yang sangat mendalam untuk dibersihkan dari segala dosa, sebagai persiapan hati untuk menghadap Sang Pencipta.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (bacaan) yang wajib dalam setiap rakaat sholat. Sholat tidak sah tanpanya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

5. Membaca Surat Pendek (Surat yang Dianjurkan)

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Dalam sholat Dhuha, para ulama menganjurkan untuk membaca surat-surat tertentu yang memiliki kaitan makna dengan waktu Dhuha.

Rakaat Pertama: Dianjurkan Membaca Surat Asy-Syams (Matahari)

Surat ini sangat relevan karena diawali dengan sumpah Allah atas nama matahari dan sinarnya di pagi hari (dhuha).

وَالشَّمْسِ وَضُحٰىهَاۖ. وَالْقَمَرِ اِذَا تَلٰىهَاۖ. وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰىهَاۖ. وَالَّيْلِ اِذَا يَغْشٰىهَاۖ. وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَاۖ. وَالْاَرْضِ وَمَا طَحٰىهَاۖ. وَنَفْسٍ وَّمَا سَوّٰىهَاۖ. فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ. قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰىهَاۖ. وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسّٰىهَاۗ...

Wasy-syamsi wa dhuhaahaa. Wal-qamari idzaa talaahaa. Wan-nahaari idzaa jallaahaa. Wal-laili idzaa yaghsyaahaa. Was-samaa'i wa maa banaahaa. Wal-ardhi wa maa thahaahaa. Wa nafsiw wa maa sawwaahaa. Fa alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa. Wa qad khaaba man dassaahaa...

Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, dan bulan apabila mengiringinya, dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya, dan langit serta pembinaannya, dan bumi serta penghamparannya, dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya..."

Rakaat Kedua: Dianjurkan Membaca Surat Ad-Dhuha (Waktu Dhuha)

Surat ini adalah jantung dari sholat Dhuha, karena nama surat ini sendiri adalah "Ad-Dhuha". Surat ini diturunkan untuk menghibur Nabi Muhammad SAW dan mengingatkan akan nikmat Allah.

وَالضُّحٰىۙ. وَالَّيْلِ اِذَا سَجٰىۙ. مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىۗ. وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ. وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ. اَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيْمًا فَاٰوٰىۖ. وَوَجَدَكَ ضَاۤلًّا فَهَدٰىۖ. وَوَجَدَكَ عَاۤىِٕلًا فَاَغْنٰىۗ. فَاَمَّا الْيَتِيْمَ فَلَا تَقْهَرْۗ. وَاَمَّا السَّاۤىِٕلَ فَلَا تَنْهَرْۗ. وَاَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ ࣖ

Wadh-dhuhaa. Wal-laili idzaa sajaa. Maa wadda'aka rabbuka wa maa qalaa. Wa lal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa. Wa lasaufa yu'thiika rabbuka fa tardhaa. Alam yajidka yatiiman fa aawaa. Wa wajadaka dhaallan fa hadaa. Wa wajadaka 'aa'ilan fa aghnaa. Fa ammal-yatiima fa laa taqhar. Wa ammas-saa'ila fa laa tanhar. Wa ammaa bini'mati rabbika fa haddits.

Artinya: "Demi waktu duha (ketika matahari naik sepenggalah), dan demi malam apabila telah sunyi, Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu, dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu? Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. Maka terhadap anak yatim, janganlah engkau berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya). Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)."

Jika belum hafal kedua surat tersebut, diperbolehkan membaca surat lain yang dihafal, seperti Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua.

6. Ruku' dengan Tuma'ninah

Setelah selesai membaca surat, angkat tangan seraya bertakbir "Allahu Akbar" lalu membungkuk untuk ruku'. Usahakan punggung lurus sejajar dengan kepala. Bacalah doa ruku' sebanyak tiga kali dengan tuma'ninah (tenang dan tidak terburu-buru).

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

7. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah doa i'tidal:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

8. Sujud Pertama

Turun untuk sujud dengan bertakbir "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota tubuh menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Bacalah doa sujud sebanyak tiga kali.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan) sambil bertakbir. Bacalah doa yang sangat komprehensif ini dengan penuh penghayatan:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berikanlah rezeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

10. Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

11. Rakaat Kedua

Bangkit dari sujud untuk berdiri ke rakaat kedua sambil bertakbir. Ulangi semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah, dilanjutkan dengan Surat Ad-Dhuha (atau surat lain yang dihafal), kemudian ruku', i'tidal, dan dua kali sujud.

12. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud akhir dengan posisi duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan). Bacalah bacaan tasyahud akhir secara lengkap.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ

At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat dan keberkahan Allah. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Dilanjutkan dengan membaca Shalawat Ibrahimiyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allaahumma sholli 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa shollaita 'alaa ibroohiima wa 'alaa aali ibroohim, wa baarik 'alaa muhammadin wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa ibroohiima wa 'alaa aali ibroohim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Dan berikanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Dianjurkan untuk menambahkan doa memohon perlindungan dari empat perkara sebelum salam:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzu bika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qabri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

13. Salam

Langkah terakhir adalah mengucapkan salam untuk mengakhiri sholat. Palingkan wajah ke kanan sambil mengucapkan salam, kemudian palingkan wajah ke kiri sambil mengucapkan salam yang sama.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."


Doa Khusus Setelah Sholat Dhuha

Setelah menyelesaikan sholat Dhuha, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Ada sebuah doa yang sangat masyhur dan dianjurkan untuk dibaca setelah sholat Dhuha karena kandungannya yang luar biasa dalam memohon kelapangan rezeki dan kemudahan urusan.

Doa ini merangkum pengakuan bahwa segala keindahan, kekuatan, dan kemuliaan di waktu Dhuha adalah milik Allah, dan kita memohon agar Allah menurunkan keberkahan rezeki dari langit, mengeluarkannya dari bumi, dan memudahkannya bagi kita.

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَآؤُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَآؤُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِى اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعْسَرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِيْ مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka, wal bahaa'a bahaa'uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ismata 'ismatuka. Allahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, wa in kaana ba'iidan fa qarribhu, bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah, dengan kebenaran Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh."

Menjadikan Sholat Dhuha Sebagai Kebiasaan

Sholat Dhuha adalah hadiah istimewa dari Allah SWT untuk umat-Nya. Ia adalah investasi akhirat yang hasilnya dapat dirasakan di dunia. Kuncinya adalah konsistensi atau istiqamah. Memulai dengan 2 rakaat setiap hari jauh lebih baik daripada mengerjakan 12 rakaat tapi hanya sesekali.

Jadikanlah sholat Dhuha sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas pagi Anda. Sesaat setelah memulai aktivitas, atau di sela-sela kesibukan, luangkanlah waktu beberapa menit untuk menghadap-Nya. Rasakan ketenangan yang diberikannya, dan yakinlah bahwa setiap tetes keringat dan setiap detik waktu yang kita korbankan untuk beribadah kepada-Nya tidak akan pernah sia-sia. Semoga Allah SWT memudahkan kita semua untuk senantiasa menjaga sholat Dhuha dan meraih segala keutamaan yang terkandung di dalamnya.

🏠 Kembali ke Homepage