Menggapai Rahmat Melalui Amalan Sholawat 7 Kali

Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah perintah langsung dari Allah SWT yang termaktub dalam Al-Qur'an. Ia bukan sekadar untaian kata, melainkan jembatan spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Sang Pencipta melalui kecintaan kepada Rasul-Nya. Mengamalkan sholawat secara rutin, terutama dengan hitungan tertentu seperti tujuh kali, dipercaya memiliki kekuatan luar biasa untuk membuka pintu-pintu kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

Angka tujuh memiliki keistimewaan tersendiri dalam tradisi Islam. Kita mengenal tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi, tujuh hari dalam sepekan, dan thawaf mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh putaran. Pengulangan amalan sebanyak tujuh kali seringkali dihubungkan dengan kesempurnaan, kelengkapan, dan penegasan sebuah doa atau permohonan. Ketika sholawat diulang tujuh kali, ia menjadi sebuah ikrar cinta yang lebih mendalam dan permohonan yang lebih sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Amalan membaca sholawat 7 kali, khususnya di waktu-waktu mustajab seperti setelah sholat fardhu, di pagi dan petang hari, atau saat menghadapi kesulitan, adalah sebuah riyadhah (latihan spiritual) sederhana namun berdampak besar. Ia melembutkan hati, menenangkan jiwa, dan yang terpenting, mendatangkan syafaat dari Baginda Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan mengupas beberapa bacaan sholawat agung yang sangat dianjurkan untuk diamalkan sebanyak tujuh kali, beserta makna mendalam dan keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Kumpulan Bacaan Sholawat Pilihan untuk Amalan 7x

Berikut adalah beberapa sholawat yang masyhur dan memiliki fadilah agung, sangat cocok untuk dijadikan amalan harian dengan dibaca sebanyak tujuh kali. Setiap sholawat memiliki kekhususan dan keutamaannya masing-masing.

1. Sholawat Jibril

Sholawat Jibril adalah salah satu sholawat yang paling singkat, mudah dihafal, namun memiliki kekuatan yang dahsyat. Diriwayatkan bahwa sholawat ini pertama kali diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS. Keutamaannya yang paling dikenal adalah sebagai penarik rezeki yang halal dan barokah dari arah yang tidak disangka-sangka.

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Shallallāhu ‘alā Muhammad

Artinya: "(Semoga) Allah melimpahkan rahmat kepada Muhammad."

Makna dan Keutamaan:
Meskipun sangat singkat, kalimat ini mengandung permohonan yang agung. Kita memohon kepada Allah, Sang Pemilik segala kekuasaan, untuk senantiasa melimpahkan rahmat dan kemuliaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan memuliakan kekasih Allah, kita berharap cipratan rahmat tersebut sampai kepada kita. Para ulama menyebutkan, mengamalkan sholawat ini sebanyak tujuh kali setelah sholat fardhu dengan istiqomah dapat menjadi wasilah (perantara) dibukakannya pintu-pintu rezeki.

Amalan ini bukan sekadar meminta materi. Rezeki yang dimaksud mencakup segala hal: kesehatan, ketenangan jiwa, keluarga yang harmonis, ilmu yang bermanfaat, dan kemudahan dalam setiap urusan. Dengan merutinkan bacaan ini 7 kali di pagi dan petang, seseorang seolah sedang "mengetuk" pintu langit, memohon agar hari-harinya dipenuhi dengan berkah dan rahmat Allah melalui wasilah kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

2. Sholawat Nariyah (Tafrijiyah)

Sholawat Nariyah, juga dikenal sebagai Sholawat Tafrijiyah (pelepas kesulitan), adalah sholawat yang sangat populer di kalangan umat Islam, khususnya di Nusantara. Sholawat ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa untuk melepaskan segala macam kesempitan, menyelesaikan masalah yang rumit, dan mengabulkan hajat-hajat penting.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman ‘alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzî tanḫallu bihil-‘uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa ‘alâ âlihî wa shaḫbihî fî kulli lamḫatin wa nafasin bi‘adadi kulli ma‘lûmil lak.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat wajahnya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh-Mu."

Makna dan Keutamaan:
Setiap frasa dalam Sholawat Nariyah adalah doa yang mendalam. Kita bertawassul (menjadikan perantara) kepada kedudukan mulia Nabi Muhammad SAW agar:

Membaca sholawat ini tujuh kali setiap selesai sholat Maghrib atau Subuh diyakini dapat menjadi benteng dari berbagai kesulitan. Saat seseorang dihadapkan pada masalah yang seolah tak ada jalan keluarnya, mengamalkan sholawat ini dengan penuh keyakinan adalah cara untuk memohon pertolongan Allah melalui pintu kecintaan kepada Rasulullah SAW.

3. Sholawat Tibbil Qulub (Sholawat Syifa')

Sholawat Tibbil Qulub secara harfiah berarti "Obat Hati". Sholawat ini juga dikenal sebagai Sholawat Syifa' atau sholawat penyembuh. Fokus utama dari sholawat ini adalah untuk memohon kesembuhan, baik penyakit fisik (jasmani) maupun penyakit batin (rohani) seperti kegelisahan, kesombongan, iri, dan dengki.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammadin thibbil-qulûbi wa dawâ-ihâ wa ‘âfiyatil-abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril-abshâri wa dliyâ-ihaa wa ‘alâ âlihî wa shahbihî wa sallim.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sang obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, cahaya mata hati dan sinarnya, dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada keluarga dan para sahabatnya."

Makna dan Keutamaan:
Sholawat ini adalah sebuah doa penyembuhan yang komprehensif. Kita memohon kepada Allah menjadikan sholawat ini sebagai:

Mengamalkan sholawat ini sebanyak tujuh kali saat merasa sakit, baik fisik maupun batin, adalah ikhtiar spiritual yang sangat dianjurkan. Bisa juga dibacakan pada segelas air lalu diminum dengan niat memohon kesembuhan dari Allah. Amalan ini mengajarkan kita bahwa sumber segala penyembuhan adalah Allah, dan salah satu cara terbaik memohonnya adalah melalui pujian kepada Nabi Muhammad SAW, sang pembawa rahmat bagi seluruh alam.

4. Sholawat Munjiyat

Sholawat Munjiyat memiliki arti "Sholawat Penyelamat". Sesuai namanya, sholawat ini memiliki keutamaan sebagai penyelamat dari berbagai macam marabahaya, kesulitan, dan bencana. Ada sebuah kisah masyhur tentang seorang alim bernama Syaikh Musa Ad-Dharir yang diselamatkan dari badai dahsyat di lautan berkat mengamalkan sholawat ini.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ muhammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât wa taqdhî lanâ bihâ jamî’al hâjat wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyiât wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil hayâti wa ba’dal mamât.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dengan shalawat yang dapat menyelamatkan kami dari segala macam bencana dan malapetaka, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat membersihkan kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat yang tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah wafat."

Makna dan Keutamaan:
Sholawat Munjiyat adalah paket doa yang sangat lengkap. Dengan membacanya, kita memohon lima hal agung kepada Allah SWT:

  1. Keselamatan (تُنْجِيْنَا): Diselamatkan dari segala hal yang menakutkan dan bencana.
  2. Pemenuhan Hajat (تَقْضِيْ لَنَا): Dikabulkannya segala hajat dan kebutuhan.
  3. Penyucian Diri (تُطَهِّرُنَا): Dibersihkan dari segala dosa dan kesalahan.
  4. Pengangkatan Derajat (تَرْفَعُنَا): Diangkat ke tingkatan yang paling mulia di sisi Allah.
  5. Pencapaian Puncak Kebaikan (تُبَلِّغُنَا): Disampaikan pada puncak segala kebaikan di dunia dan akhirat.

Membaca sholawat ini sebanyak tujuh kali ketika merasa takut, cemas, atau sedang berada dalam situasi berbahaya adalah amalan yang sangat menenangkan. Ia berfungsi sebagai perisai spiritual, memohon perlindungan total kepada Allah dari segala keburukan, sekaligus memohon dibukakannya pintu-pintu kebaikan yang tak terbatas.

5. Sholawat Ibrahimiyah

Sholawat Ibrahimiyah adalah sholawat yang paling utama (afdhal) karena inilah lafaz sholawat yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya ketika mereka bertanya bagaimana cara bersholawat kepada beliau. Sholawat ini selalu kita baca dalam setiap sholat, yaitu pada saat tasyahud akhir. Karena keagungannya, mengamalkannya di luar sholat juga memiliki keutamaan yang luar biasa.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibraahiima, wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammadin kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa'alaa aali sayyidinaa ibraahiima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Makna dan Keutamaan:
Sholawat ini istimewa karena menyandingkan kemuliaan Nabi Muhammad SAW dengan kemuliaan Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi. Ini adalah bentuk permohonan agar Allah memberikan rahmat dan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW sebagaimana rahmat dan keberkahan terbaik yang pernah diberikan kepada Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini adalah standar permohonan tertinggi.

Para ulama menyatakan bahwa siapa saja yang ingin doanya lebih cepat terkabul, hendaklah ia membuka dan menutup doanya dengan Sholawat Ibrahimiyah. Mengamalkan sholawat ini sebanyak tujuh kali setelah sholat atau di waktu-waktu luang lainnya adalah cara untuk meraih syafaat, mendapatkan rahmat yang agung, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang paling disukai-Nya, yaitu cara yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Adab dan Konsistensi dalam Mengamalkan Sholawat

Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari amalan sholawat 7 kali ini, penting untuk memperhatikan adab dan niat. Lakukan dengan hati yang tulus, penuh cinta kepada Rasulullah SAW, dan keyakinan penuh bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita.

Beberapa adab yang dianjurkan antara lain:

Jadikan amalan sholawat 7 kali ini sebagai bagian tak terpisahkan dari wirid harian Anda. Pilih satu atau beberapa sholawat di atas yang paling menyentuh hati Anda, dan mulailah mengamalkannya. Rasakan bagaimana ketenangan mulai menyelimuti jiwa, bagaimana urusan-urusan yang sulit mulai menemukan jalan keluarnya, dan bagaimana pintu-pintu kebaikan mulai terbuka satu per satu. Semua itu adalah berkah dari melantunkan pujian kepada manusia termulia, penutup para nabi, Sayyidina Muhammad SAW.

🏠 Kembali ke Homepage