1. Sholawat Jibril: Pembuka Pintu Rezeki
Sholawat Jibril adalah salah satu sholawat yang paling singkat dan mudah dihafal. Meskipun pendek, fadhilah yang terkandung di dalamnya sangat luar biasa, terutama dalam hal membuka pintu rezeki. Dinamakan Sholawat Jibril karena sholawat inilah yang konon diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS sebagai mahar untuk mempersunting Siti Hawa. Riwayat lain menyebutkan bahwa sholawat ini pertama kali diucapkan oleh Malaikat Jibril saat memberikan pengajaran kepada Nabi Muhammad SAW. Terlepas dari sejarah penamaannya, sholawat ini telah menjadi amalan bagi banyak ulama dan kaum muslimin untuk memohon kelancaran rezeki dari Allah SWT.
Bacaan Sholawat Jibril
Shallallāhu ‘alā Muhammad
Keutamaan dan Fadhilah Sholawat Jibril
Para ulama menjelaskan bahwa membaca Sholawat Jibril secara istiqomah memiliki banyak sekali keutamaan. Kunci utamanya adalah konsistensi dan keyakinan penuh kepada Allah SWT. Rezeki yang dimaksud di sini bukan hanya terbatas pada materi atau uang, tetapi mencakup segala bentuk nikmat: kesehatan, ketenangan jiwa, keluarga yang harmonis, ilmu yang bermanfaat, dan kemudahan dalam setiap urusan.
- Membuka 70 Pintu Rahmat: Dikatakan bahwa siapa saja yang rutin mengamalkan sholawat ini, Allah akan membukakan untuknya 70 pintu rahmat. Rahmat Allah inilah yang menjadi sumber dari segala kebaikan dan keberkahan dalam hidup. Ketika rahmat Allah turun, maka segala kesulitan akan terasa ringan dan setiap jalan buntu akan ditemukan solusinya.
- Dicintai Banyak Orang: Energi positif dari sholawat akan terpancar dari diri pengamalnya. Ini akan membuat seseorang disenangi dalam pergaulan, dihormati oleh orang lain, dan dijauhkan dari kebencian atau permusuhan. Lisan akan lebih terjaga dan akhlak akan menjadi lebih mulia.
- Mendapat Syafa'at Rasulullah SAW: Inti dari semua sholawat adalah untuk mendapatkan syafa'at atau pertolongan dari Rasulullah SAW di hari kiamat kelak. Dengan memperbanyak sholawat, termasuk Sholawat Jibril, kita menabung bekal untuk hari di mana tidak ada pertolongan lain selain pertolongan dari-Nya.
- Melancarkan Rezeki dari Arah Tak Terduga: Ini adalah fadhilah yang paling terkenal. Banyak testimoni dari orang-orang yang merasakan perubahan drastis dalam kehidupan ekonomi mereka setelah mengamalkan sholawat ini secara rutin. Rezeki datang dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka, seolah alam semesta berkonspirasi untuk membantunya. Ini bukan sihir, melainkan manifestasi dari janji Allah bagi mereka yang mendekatkan diri melalui pujian kepada kekasih-Nya.
Mengamalkan Sholawat Jibril sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak 1000 kali setiap hari, atau minimal 100 kali setelah sholat fardhu. Kuncinya adalah istiqomah. Lebih baik sedikit tetapi rutin, daripada banyak tetapi hanya sesekali. Saat membacanya, hadirkan hati dan niatkan semata-mata untuk beribadah kepada Allah dan menunjukkan rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Biarkan fadhilah-fadhilah duniawi seperti kelancaran rezeki menjadi 'bonus' dari amalan utama kita.
2. Sholawat Nariyah (Tafrijiyah): Solusi Segala Kesulitan
Sholawat Nariyah, yang juga dikenal dengan nama Sholawat Tafrijiyah, adalah salah satu sholawat yang sangat masyhur di kalangan umat Islam, khususnya di Nusantara. "Nariyah" berarti api, yang menyiratkan kecepatan terkabulnya hajat laksana cepatnya api membakar. Sedangkan "Tafrijiyah" berarti solusi atau pelepasan, karena sholawat ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa untuk melepaskan diri dari segala macam kesulitan dan kesedihan. Sholawat ini disusun oleh Syekh Ibrahim bin Muhammad al-Tazi, seorang waliyullah dari Maroko.
Bacaan Sholawat Nariyah
Allâhumma sholli sholâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman ‘alâ sayyidinâ Muḫammadinil-ladzî tanḫallu bihil-‘uqadu wa tanfariju bihil-kurabu wa tuqdlâ bihil-ḫawâiju wa tunâlu bihir-raghâ’ibu wa ḫusnul-khawâtimi wa yustasqal-ghamâmu biwajhihil-karîmi wa ‘alâ âlihî wa shaḫbihî fî kulli lamḫatin wa nafasin bi‘adadi kulli ma‘lûmin laka.
Keutamaan dan Makna Mendalam Sholawat Nariyah
Kandungan doa dalam Sholawat Nariyah sangatlah komprehensif. Ia mencakup permohonan untuk terurainya simpul-simpul masalah (تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ), hilangnya kesedihan (وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ), terpenuhinya segala kebutuhan (وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ), dan tercapainya segala cita-cita (وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ). Ini adalah bentuk tawasul (menjadikan perantara) melalui kemuliaan Nabi Muhammad SAW. Kita memohon kepada Allah dengan menyebutkan keagungan Rasul-Nya, sebagai bentuk adab dan keyakinan bahwa doa akan lebih mudah diijabah.
- Mengatasi Masalah yang Rumit: Ketika seseorang dihadapkan pada masalah yang seolah tak ada jalan keluar, Sholawat Nariyah seringkali menjadi sandaran spiritual. Dengan membacanya secara khusyuk dan dalam jumlah tertentu, diyakini Allah akan memberikan ilham dan membuka jalan keluar dari masalah tersebut.
- Menghilangkan Kesedihan dan Kegelisahan: Lafaz "tanfariju bihil kurab" secara harfiah berarti "kesusahan menjadi lapang karenanya". Ini sangat relevan untuk kondisi mental modern seperti stres, kecemasan, dan depresi. Getaran spiritual dari sholawat ini mampu menenangkan hati yang gundah dan memberikan kedamaian.
- Mempercepat Terkabulnya Hajat: Para ulama, seperti Imam Al-Qurthubi, menyebutkan bahwa jika sholawat ini dibaca sebanyak 4444 kali dalam satu majelis (satu kali duduk) untuk hajat besar yang mendesak, maka atas izin Allah hajat tersebut akan terkabul. Amalan ini sering dilakukan secara berjamaah untuk meringankan beban pembacaan.
- Mengharapkan Akhir yang Baik (Husnul Khatimah): Salah satu permohonan terpenting dalam sholawat ini adalah "husnul khawatim". Ini adalah permohonan agar kita diwafatkan dalam keadaan terbaik, dalam iman dan Islam. Ini adalah cita-cita tertinggi setiap muslim.
Meskipun terdapat beberapa pandangan yang mempermasalahkan redaksinya, mayoritas ulama Ahlussunnah wal Jama'ah membolehkan dan bahkan menganjurkan pengamalannya dengan pemahaman tawasul yang benar. Kuncinya adalah meyakini bahwa segala pertolongan dan pengabulan doa hakikatnya datang dari Allah semata, dan Nabi Muhammad SAW adalah wasilah (perantara) yang mulia karena kedudukannya di sisi Allah.
3. Sholawat Tibbil Qulub: Penyembuh Hati dan Jasmani
Di zaman yang penuh dengan tekanan fisik dan mental, kesehatan menjadi aset yang tak ternilai. Islam mengajarkan bahwa setiap penyakit ada obatnya, dan salah satu ikhtiar batin yang paling ampuh adalah melalui doa dan sholawat. Sholawat Tibbil Qulub, yang berarti "Obatnya Hati", juga dikenal sebagai Sholawat Syifa' (Penyembuh), adalah doa yang secara spesifik ditujukan untuk memohon kesembuhan, baik untuk penyakit hati (spiritual) maupun penyakit badan (jasmani).
Bacaan Sholawat Tibbil Qulub
Allâhumma sholli ‘alâ Sayyidinâ Muḫammadin thibbil-qulûbi wa dawâ-ihâ, wa ‘âfiyatil-abdâni wa syifâ-ihâ, wa nûril-abshâri wa dliyâ-ihâ, wa ‘alâ âlihî wa shoḫbihî wa sallim.
Keutamaan Sholawat Tibbil Qulub
Sholawat ini mengandung tiga permohonan utama yang sangat relevan dengan kebutuhan manusia akan kesehatan holistik:
- Penyembuh Hati (Thibbil Qulub): Hati adalah raja bagi seluruh anggota tubuh. Jika hati sehat, maka seluruh jasad akan sehat. Penyakit hati di sini mencakup sifat-sifat tercela seperti iri, dengki, sombong, benci, was-was, dan kegelisahan. Dengan memperbanyak sholawat ini, kita memohon agar Allah membersihkan hati kita dari kotoran-kotoran batin tersebut, menggantinya dengan ketenangan, keikhlasan, dan rasa syukur.
- Kesehatan Badan ('Afiyatil Abdan): Permohonan ini ditujukan untuk kesehatan fisik. Sholawat ini sering dibacakan sebagai doa untuk orang yang sedang sakit. Caranya bisa dengan membacakannya lalu meniupkannya pada segelas air untuk diminum oleh si sakit, atau sekadar mendoakannya dari jauh. Ini adalah bentuk ikhtiar spiritual yang melengkapi ikhtiar medis. 'Afiyah (kesehatan) adalah salah satu nikmat terbesar yang seringkali kita lupakan.
- Cahaya Penglihatan (Nuril Abshar): Ini memiliki dua makna. Secara harfiah, ia adalah doa untuk kesehatan mata. Namun, makna yang lebih dalam adalah untuk "bashirah" atau mata hati. Kita memohon agar Allah memberikan kita cahaya untuk bisa melihat kebenaran sebagai kebenaran dan kebatilan sebagai kebatilan. Agar kita tidak 'buta' oleh gemerlap dunia dan mampu memandang segala sesuatu dengan kacamata iman.
Mengamalkan Sholawat Tibbil Qulub secara rutin diyakini dapat menjaga stamina tubuh, menenangkan jiwa yang resah, dan menjauhkan diri dari berbagai macam penyakit atas izin Allah. Ia adalah resep nabawi yang komprehensif untuk kesehatan lahir dan batin.
4. Sholawat Fatih: Pembuka Segala yang Tertutup
Sholawat Fatih memiliki kedudukan yang istimewa, terutama di kalangan para pengamal tarekat. "Al-Fatih" berarti "Sang Pembuka". Nama ini merefleksikan kandungan doanya yang memohon terbukanya segala sesuatu yang tertutup, baik itu pintu rezeki, pintu ilmu, pintu hidayah, maupun hijab-hijab spiritual yang menghalangi seorang hamba untuk dekat dengan Tuhannya. Sholawat ini dikatakan memiliki fadhilah yang setara dengan ribuan kali membaca sholawat lainnya.
Bacaan Sholawat Fatih
Allāhumma shalli wa sallim wa bārik ‘alā sayyidinā Muḥammadinil fātiḥi limā ughliqa, wal khātimi limā sabaqa, nāshiril ḥaqqi bil ḥaqqi, wal hādī ilā shirātikal mustaqīm, wa ‘alā ālihī ḥaqqa qadrihī wa miqdārihil ‘azhīm.
Makna dan Keagungan Sholawat Fatih
Setiap frasa dalam Sholawat Fatih memiliki makna sufistik yang mendalam:
- Al-Fatih lima Ughliqa (Pembuka apa yang tertutup): Rasulullah SAW adalah pembuka pintu rahmat Allah yang sebelumnya tertutup. Beliau membuka belenggu kejahiliyahan, membuka jalan menuju tauhid, dan membuka hati manusia untuk menerima cahaya iman. Mengamalkan ini adalah permohonan agar segala kebuntuan dalam hidup kita dibuka oleh Allah berkat kemuliaan Sang Pembuka.
- Al-Khatim lima Sabaqa (Penutup apa yang terdahulu): Beliau adalah penutup para nabi dan rasul. Risalahnya menyempurnakan risalah-risalah sebelumnya. Tidak ada nabi setelahnya. Ini adalah pengakuan fundamental dalam akidah Islam.
- Nashiril Haqqi bil Haqqi (Penolong kebenaran dengan kebenaran): Perjuangan Rasulullah SAW adalah untuk menegakkan kebenaran (Al-Haqq, yaitu Allah dan ajaran-Nya) dengan cara-cara yang benar pula. Ini mengajarkan kita untuk tidak menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan yang baik.
- Al-Hadi ila Shiratikal Mustaqim (Penunjuk jalan-Mu yang lurus): Beliau adalah petunjuk hidup kita. Mengikuti sunnahnya adalah jaminan untuk tetap berada di jalan yang lurus.
Para ulama sufi menyebutkan bahwa membaca Sholawat Fatih sekali saja sebanding pahalanya dengan melakukan ibadah seluruh makhluk di alam semesta. Membacanya secara istiqomah diyakini dapat membersihkan hati dari dosa, melapangkan dada dari kesempitan, memudahkan pemahaman ilmu, dan bahkan dapat mengantarkan pengamalnya untuk bertemu dengan Rasulullah SAW dalam mimpi. Amalan ini menuntut kebersihan hati dan niat yang tulus agar fadhilahnya dapat dirasakan secara maksimal.
5. Sholawat Munjiyat: Penyelamat dari Bahaya
"Munjiyat" berasal dari kata "najat" yang berarti keselamatan. Sholawat Munjiyat adalah doa permohonan keselamatan dari segala macam marabahaya, bencana, dan kesulitan hidup. Sejarah sholawat ini sangat terkenal, berasal dari kisah seorang alim bernama Syekh Shalih Musa ad-Dharir yang mengalami badai dahsyat di tengah lautan. Dalam keadaan genting, ia bermimpi bertemu Rasulullah SAW yang mengajarkan sholawat ini. Setelah ia dan seluruh penumpang kapal membacanya, badai pun reda atas izin Allah.
Bacaan Sholawat Munjiyat
Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muḫammadin shalâtan tunjînâ bihâ min jamî’il ahwâli wal âfât, wa taqdlî lanâ bihâ jamî’al ḫâjât, wa tuthahhirunâ bihâ min jamî’is sayyi-ât, wa tarfa’unâ bihâ ‘indaka a’lad darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshal ghâyat min jamî’il khairâti fil ḫayâti wa ba’dal mamât.
Keutamaan Sholawat Munjiyat
Doa yang terkandung di dalam Sholawat Munjiyat sangatlah lengkap. Ia bukan hanya memohon keselamatan dari bahaya fisik (al-ahwal wal afat), tetapi juga mencakup permohonan spiritual yang sangat mendalam.
- Perlindungan Total: Ia berfungsi sebagai benteng gaib yang melindungi pengamalnya dari segala marabahaya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, seperti bencana alam, kecelakaan, fitnah, dan kejahatan makhluk.
- Paket Doa Lengkap: Selain keselamatan, sholawat ini juga memohon terpenuhinya hajat, disucikannya diri dari dosa, diangkatnya derajat di sisi Allah, dan dicapainya puncak segala kebaikan di dunia dan akhirat. Ini menjadikannya doa sapu jagat yang sangat ampuh.
- Penolong di Saat Genting: Sebagaimana asal-usulnya, sholawat ini sangat mustajab dibaca ketika seseorang berada dalam kondisi terdesak, ketakutan, atau menghadapi situasi yang mengancam jiwa.
Dianjurkan untuk membacanya setiap selesai sholat fardhu, atau menjadikannya sebagai wirid harian. Ketika rasa cemas dan takut melanda, bacalah sholawat ini dengan penuh penghayatan, maka ketenangan dan pertolongan Allah akan datang menyertai.
Menjadikan Sholawat Bagian dari Nafas Kehidupan
Setelah mengenal berbagai macam bacaan sholawat pendek beserta keutamaannya yang agung, langkah selanjutnya adalah mengintegrasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari. Sholawat bukanlah amalan musiman yang hanya dibaca saat ada keinginan atau kesulitan. Ia seharusnya menjadi dzikir yang menyatu dengan setiap hembusan nafas kita.
Mulailah dengan memilih satu atau dua sholawat yang paling terasa dekat di hati. Hafalkan bacaannya dengan benar, pahami maknanya, dan mulailah merutinkannya. Tetapkan target harian yang realistis, misalnya 100 kali setiap hari. Gunakan waktu-waktu luang seperti saat di perjalanan, menunggu antrean, atau sebelum tidur untuk membasahi lisan dengan sholawat.
Kunci utama dari pengamalan sholawat adalah cinta dan istiqomah. Bacalah dengan menghadirkan rasa cinta dan kerinduan yang mendalam kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Bayangkan betapa besar cinta dan pengorbanan beliau untuk umatnya. Dengan landasan cinta, sholawat tidak akan terasa sebagai beban, melainkan sebagai sebuah kebutuhan dan kenikmatan ruhani. Dan dengan istiqomah, meskipun sedikit, amalan itu akan menumbuhkan pohon keberkahan yang akarnya kokoh menghujam di hati dan buahnya akan kita petik tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat kelak. Semoga kita semua tergolong sebagai umat yang senantiasa bersholawat dan layak mendapatkan syafa'atnya. Aamiin.