Panduan Bacaan Tahlil Lengkap NU dan Susunannya
Tahlil merupakan sebuah amalan zikir yang telah mengakar kuat dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di kalangan warga Nahdliyin (Nahdlatul Ulama). Secara harfiah, tahlil berarti mengucapkan kalimat tauhid, "Lā ilāha illallāh" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam praktiknya, tahlil adalah sebuah rangkaian bacaan suci yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an, zikir, tasbih, tahmid, takbir, shalawat, istighfar, dan ditutup dengan doa. Amalan ini biasa dilaksanakan secara berjamaah untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal, baik pada malam-malam tertentu setelah wafat, saat ziarah kubur, maupun dalam berbagai acara selamatan lainnya sebagai wujud rasa syukur.
Rangkaian bacaan ini disusun oleh para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah dengan landasan dalil yang kuat dari Al-Qur'an dan Hadis. Tujuannya mulia, yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqarrub ilallah), mengingat kebesaran-Nya, memohon ampunan, serta mengirimkan pahala bacaan tersebut sebagai hadiah kepada para arwah, dengan harapan dapat meringankan beban mereka dan meninggikan derajatnya di sisi Allah. Memahami susunan dan makna setiap bacaan menjadi kunci agar amalan tahlil dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan penuh penghayatan. Bagi banyak orang, memiliki panduan praktis seperti bacaan tahlil lengkap nu pdf menjadi sangat membantu untuk memastikan tidak ada urutan yang terlewat dan bacaan dilafalkan dengan benar.
Susunan dan Urutan Bacaan Tahlil
Berikut adalah susunan lengkap bacaan tahlil yang lazim diamalkan oleh warga Nahdlatul Ulama, dimulai dari pengantar Al-Fatihah hingga doa penutup. Setiap bagian memiliki makna dan fadhilah (keutamaan) tersendiri yang saling melengkapi menjadi satu kesatuan doa yang utuh.
1. Pengantar Al-Fatihah (Hadiah Fatihah)
Majelis tahlil dimulai dengan "menghadiahkan" bacaan Surat Al-Fatihah yang ditujukan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, para ulama, para wali, guru-guru, orang tua, dan seluruh kaum muslimin, khususnya kepada arwah yang sedang didoakan. Ini adalah bentuk adab (tata krama) dalam berdoa, yaitu memulai dengan memuliakan Rasulullah SAW sebagai wasilah (perantara) doa kepada Allah SWT.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ، اَلْفَاتِحَةْ
Ilaa hadhratin nabiyyil mushthafaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama wa aalihii wa azwaajihii wa aulaadihii wa dzurriyyaatihii, al-faatihah. "Teruntuk junjungan Nabi yang terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, istri-istri, anak-anak, dan keturunannya. Al-Fatihah..."
Setelah pembacaan Al-Fatihah pertama, dilanjutkan dengan menghadiahkan Fatihah kepada para nabi, sahabat, tabi'in, para wali, dan ulama.
ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، اَلْفَاتِحَةْ
Tsumma ilaa hadhrati ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shaalihiin wash shahaabati wat taabi'iin wal 'ulamaa-il 'aamiliin wal mushannifiinal mukhlishiin wa jamii'il malaa-ikatil muqarrabiin, khushuushan sayyidinaasy syaikh 'abdil qaadiril jailaanii, al-faatihah. "Kemudian kepada para saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya kepada tuanku Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Al-Fatihah..."
Selanjutnya, Al-Fatihah dikhususkan untuk arwah yang menjadi tujuan utama diselenggarakannya tahlil.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ، اَلْفَاتِحَةْ
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushan aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhanaa wa masyaayikha masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihii, al-faatihah. "Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, serta kepada arwah yang karenanya kami berkumpul di sini. Al-Fatihah..."
2. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah pengantar, seluruh jamaah membaca Surat Al-Fatihah secara bersama-sama. Surat ini adalah Ummul Qur'an, induk dari Al-Qur'an, yang mengandung pujian, pengakuan atas keesaan dan kekuasaan Allah, serta permohonan petunjuk.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
3. Membaca Surat Al-Ikhlas (3 Kali)
Surat Al-Ikhlas adalah penegasan murni tentang keesaan Allah (tauhid). Membacanya tiga kali dinilai setara dengan mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an. Ini adalah inti dari akidah Islam.
(3x) Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'." (Dibaca 3 kali)
4. Tahlil dan Takbir Singkat
Sebagai jeda dan penyambung antar surat, dilafalkan kalimat tahlil dan takbir.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
5. Membaca Surat Al-Falaq (1 Kali)
Surat ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari berbagai macam kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan sifat dengki.
Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad. "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'."
6. Tahlil dan Takbir Singkat
Kembali melafalkan kalimat tahlil dan takbir.
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
7. Membaca Surat An-Nas (1 Kali)
Surat An-Nas adalah doa perlindungan kepada Allah dari godaan dan bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia.
Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas. "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."
8. Tahlil dan Takbir Singkat
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. "Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
9. Membaca Ayat Kursi (1 Kali)
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Isinya menjelaskan tentang keesaan, kekuasaan, ilmu, dan kebesaran Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memiliki fadhilah sebagai pelindung dari gangguan setan.
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta`khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai`im min 'ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya`uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim. "Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
10. Istighfar dan Dzikir
Bagian ini adalah permohonan ampun kepada Allah, sebagai pengakuan atas segala dosa dan khilaf.
Astaghfirullaahal 'adziim. (3x) "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." (Dibaca 3 kali)
Afdhaludz dzikri fa'lam annahu: Laa ilaaha illallaah. "Sebaik-baik zikir, ketahuilah, adalah kalimat: Tiada Tuhan selain Allah."
11. Bacaan Tahlil Inti
Inilah puncak dari zikir tahlil, yaitu mengulang-ulang kalimat tauhid "Lā ilāha illallāh" dengan penuh penghayatan. Biasanya dibaca sebanyak 33 kali atau 100 kali.
Laa ilaaha illallaah. (100x) "Tiada Tuhan selain Allah." (Dibaca 100 kali)
Setelah selesai, ditutup dengan kalimat tahlil yang memuliakan Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya.
Laa ilaaha illallaah, muhammadur rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam. "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
12. Shalawat Nabi
Setelah memurnikan tauhid, dilanjutkan dengan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk cinta dan penghormatan, serta harapan untuk mendapatkan syafaatnya.
Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad, allaahumma sholli 'alaihi wa sallim. (2x) "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atasnya." (Dibaca 2 kali)
Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad, yaa rabbi sholli 'alaihi wa sallim. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atasnya."
13. Tasbih dan Pujian
Rangkaian zikir dilanjutkan dengan membaca tasbih dan pujian-pujian agung lainnya.
Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'adziim. (33x) "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung." (Dibaca 33 kali)
14. Doa Tahlil Penutup
Majelis tahlil diakhiri dengan doa yang komprehensif. Doa ini berisi permohonan agar Allah menerima semua amal bacaan yang telah dilantunkan dan menyampaikan pahalanya kepada arwah yang dituju. Di dalamnya juga terkandung doa ampunan dan rahmat bagi mereka. Sangat dianjurkan bagi yang mencari referensi digital untuk memiliki file bacaan tahlil lengkap nu pdf agar doa ini dapat dibaca dengan lancar dan benar.
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُsلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى ... (sebutkan nama arwah yang dituju)
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, sebagaimana pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar. (Pahala ini) kami tujukan kepada kekasih kami, pemberi syafaat kami, penyejuk mata kami, junjungan dan tuan kami, Nabi Muhammad SAW, serta kepada seluruh saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, segenap pejuang di jalan Allah Tuhan semesta alam, dan para malaikat yang dekat (dengan-Mu).
Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga ke barat, di darat maupun di laut, khususnya kepada... (sebutkan nama arwah).
Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur yang termasuk ahli 'La ilaha illallah, Muhammadur Rasulullah'.
Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Al-Fatihah..."
Setelah doa selesai, majelis ditutup dengan membaca Surat Al-Fatihah sekali lagi. Dengan demikian, selesailah seluruh rangkaian tahlil. Amalan ini, jika dilakukan dengan ikhlas dan penuh pemahaman, insya Allah akan menjadi sumber pahala bagi yang membaca dan menjadi cahaya bagi arwah yang didoakan.