Doa Agar Wajah Bercahaya dan Disukai Banyak Orang Menurut Islam
Setiap manusia secara fitrah mendambakan penampilan yang baik, penerimaan sosial, dan rasa disukai oleh orang-orang di sekitarnya. Keinginan ini bukanlah sesuatu yang tercela, selama tidak melampaui batas dan tidak bertujuan untuk kesombongan. Dalam Islam, konsep keindahan tidak hanya terbatas pada aspek fisik semata, melainkan jauh lebih dalam, yaitu keindahan yang memancar dari dalam hati, yang disebut sebagai Nur Ilahi atau cahaya ketuhanan. Cahaya inilah yang membuat wajah seseorang tampak berseri, menenangkan, dan mendatangkan simpati serta kasih sayang dari sesama makhluk.
Mencari cara agar wajah bercahaya dan disukai banyak orang bukanlah tentang menggunakan produk-produk mahal atau mengubah ciptaan Allah. Islam mengajarkan bahwa sumber dari segala pesona dan daya tarik sejati adalah kedekatan dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Ketika hati seseorang bersih, dipenuhi dengan zikir, iman, dan akhlak mulia, maka secara otomatis akan terpancar aura positif pada wajah dan perilakunya. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang doa dan amalan-amalan yang dapat membantu kita meraih anugerah tersebut, sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Memahami Konsep "Wajah Bercahaya" dalam Islam
Sebelum melangkah kepada doa-doa spesifik, sangat penting untuk meluruskan pemahaman kita tentang apa itu "wajah bercahaya" dalam perspektif Islam. Ini bukan sekadar kulit yang putih atau mulus, melainkan sebuah keadaan di mana wajah seseorang memancarkan ketenangan, kedamaian, dan kewibawaan yang bersumber dari iman. Cahaya ini adalah cerminan dari hati yang senantiasa terhubung dengan Allah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an mengenai wajah orang-orang beriman di akhirat kelak:
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاعِمَةٌ
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri." (QS. Al-Ghasyiyah: 8)
Ayat ini memberikan gambaran bahwa pancaran wajah adalah buah dari keimanan dan amal saleh. Cahaya yang dijanjikan di akhirat itu sesungguhnya telah mulai dipupuk dan tampak bekasnya semenjak di dunia. Tanda-tanda ini bisa dilihat pada orang-orang saleh yang wajahnya meneduhkan pandangan. Said bin Al-Musayyib pernah berkata, "Sesungguhnya seorang muslim jika ia berdoa kepada Allah di kegelapan malam dengan ikhlas, maka Allah akan memberikan cahaya di wajahnya yang akan dicintai oleh setiap muslim yang melihatnya."
Pancaran cahaya ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT yang lain:
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ
"...Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud..." (QS. Al-Fath: 29)
Para ulama tafsir menjelaskan bahwa "bekas sujud" ini bukanlah noda hitam di dahi, melainkan Nur (cahaya) yang Allah berikan di wajah mereka sebagai tanda ketaatan dan ketundukan mereka. Cahaya inilah yang membuat mereka disegani dengan cara yang positif dan disukai karena ketenangan yang mereka bawa.
Kumpulan Doa Mustajab untuk Wajah Bercahaya dan Penuh Pesona
Doa adalah senjata orang beriman. Melalui doa, kita memohon langsung kepada sumber segala keindahan, Allah SWT. Berikut adalah beberapa doa yang masyhur dan dianjurkan untuk diamalkan dengan penuh keyakinan.
1. Doa Nabi Yusuf AS: Memohon Pesona dan Kewibawaan
Kisah Nabi Yusuf AS terkenal dengan ketampanan luar biasa yang Allah anugerahkan kepadanya. Namun, pesonanya yang sejati bukan hanya pada fisik, melainkan pada akhlak, kesabaran, dan keimanannya yang kokoh. Doa yang sering dikaitkan dengan Nabi Yusuf ini terdapat dalam Al-Qur'an, Surat Yusuf ayat 4, meskipun konteksnya adalah mimpi, spirit dari ayat ini sering dijadikan doa untuk memohon aura positif.
إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِي سَاجِدِينَ
Idz qaala Yuusufu li abiihi yaa abati inni ra aitu ahada 'asyara kaukabanw wasy syamsa wal qamara ra aituhum lii saajidiin.
Artinya: "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku'."
Cara Mengamalkan dan Maknanya:
Meskipun ayat ini adalah penggalan kisah, banyak ulama dan orang saleh yang mengambil berkah dari ayat ini sebagai doa. Cara mengamalkannya adalah dengan membacanya secara rutin, misalnya setelah selesai shalat fardhu sebanyak 3 atau 7 kali, atau ketika sedang bercermin. Niatkan dalam hati untuk memohon kepada Allah agar diberikan wajah yang berseri, akhlak yang mulia seperti Nabi Yusuf, serta kewibawaan dan rasa kasih sayang dari orang-orang di sekitar kita.
Makna mendalam dari mengamalkan doa ini adalah kita tidak hanya meminta "wajah" Nabi Yusuf, tetapi kita memohon untuk meneladani spiritnya: kesabaran dalam menghadapi ujian, kemampuan memaafkan, menjaga kehormatan diri, dan kebijaksanaan dalam memimpin. Inilah sumber pesona yang sesungguhnya.
Selain ayat di atas, ada doa lain yang juga sering dinisbahkan kepada Nabi Yusuf untuk memancarkan aura kasih sayang:
اللَّهُمَّ جَئَلْنِيْ نُوْرُ يُوْسُفَ عَلَى وَجْهِيْ فَمَنْ رَآَنِيْ يُحِبُّنِيْ مَحَبَّةً
Allahumma ja'alnii nuuru yusufa 'ala wajhii fa man ra aanii yuhibbunii mahabbatan.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah cahaya Yusuf pada wajahku, maka siapa saja yang melihatku akan mencintaiku dengan cinta (yang tulus)."
Doa ini dapat dibaca setelah berwudhu atau sebelum bertemu dengan orang banyak, dengan harapan Allah menanamkan rasa simpati dan kasih di hati orang yang kita temui, bukan untuk tujuan yang buruk, melainkan untuk memperlancar urusan dakwah, pekerjaan, dan interaksi sosial yang baik.
2. Doa Setelah Berwudhu: Membersihkan Lahir dan Batin
Wudhu adalah proses bersuci yang tidak hanya membersihkan anggota tubuh secara fisik, tetapi juga menggugurkan dosa-dosa kecil dan mengangkat derajat seorang hamba. Rasulullah SAW bersabda bahwa umatnya kelak di hari kiamat akan dikenali dari cahaya yang memancar dari bekas wudhu mereka. Oleh karena itu, menyempurnakan wudhu dan membaca doa setelahnya adalah amalan yang sangat efektif untuk membuat wajah bercahaya.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci."
Keutamaan Doa Ini:
Dalam hadits riwayat Tirmidzi, disebutkan bahwa barang siapa yang berwudhu dengan sempurna lalu membaca doa ini, maka akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, ia bisa masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki. Kesucian lahir (mutathahhirin) dan kesucian batin (tawwabin) yang kita minta dalam doa ini adalah kunci utama terpancarnya cahaya dari wajah seorang mukmin.
Dengan rutin menjaga wudhu dan khusyuk dalam doanya, seseorang secara spiritual sedang "mencuci" hatinya dari kegelapan dosa dan "menyalakan" cahaya taubat. Proses inilah yang secara bertahap akan terlihat pada raut wajahnya, membuatnya tampak lebih jernih, tenang, dan menyenangkan untuk dipandang.
3. Doa Memohon Cahaya (Nur)
Ini adalah doa yang sangat komprehensif yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, memohon agar Allah memberikan cahaya pada seluruh diri kita, lahir dan batin. Doa ini sangat cocok diamalkan untuk memohon agar wajah dan seluruh diri kita memancarkan Nur Ilahi.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا
Allahummaj'al fii qalbii nuuran, wa fii basharii nuuran, wa fii sam'ii nuuran, wa 'an yamiinii nuuran, wa 'an yasaarii nuuran, wa fauqii nuuran, wa tahtii nuuran, wa amaamii nuuran, wa khalfii nuuran, waj'al lii nuuran.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, cahaya di penglihatanku, cahaya di pendengaranku, cahaya di kananku, cahaya di kiriku, cahaya di atasku, cahaya di bawahku, cahaya di depanku, cahaya di belakangku, dan jadikanlah untukku cahaya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Makna dan Aplikasi:
Doa ini adalah permohonan totalitas agar seluruh aspek kehidupan kita dibimbing oleh cahaya petunjuk dari Allah. Ketika hati sebagai pusat kendali telah dipenuhi cahaya, maka seluruh anggota tubuh akan mengikuti. Penglihatan akan terjaga, pendengaran akan terpelihara, dan langkah kaki akan diarahkan ke jalan yang benar. Cahaya inilah yang akan termanifestasi pada wajah, menjadikannya bercahaya bukan karena kosmetik, tetapi karena bimbingan ilahi. Bacalah doa ini sesering mungkin, terutama dalam sujud terakhir shalat atau setelah shalat tahajjud.
Amalan Pendukung: Lebih dari Sekadar Doa
Doa akan lebih mustajab jika diiringi dengan usaha dan amalan nyata. Untuk mendapatkan wajah yang bercahaya dan disukai banyak orang, doa harus dibarengi dengan serangkaian amalan yang membersihkan jiwa dan memperindah akhlak. Inilah pilar-pilar yang akan menopang doa kita.
1. Menjaga Shalat, Terutama Tahajjud
Shalat adalah tiang agama dan sarana komunikasi utama seorang hamba dengan Tuhannya. Orang yang menjaga shalatnya dengan baik, terutama di awal waktu dan berjamaah bagi laki-laki, wajahnya akan memancarkan ketenangan. Shalat lima waktu adalah fondasi, namun ada satu shalat yang memiliki keistimewaan luar biasa dalam memberikan cahaya pada wajah, yaitu Shalat Tahajjud.
Seorang ulama, Hasan Al-Basri, pernah ditanya, "Mengapa orang-orang yang rajin shalat tahajjud memiliki wajah yang paling berseri?" Beliau menjawab, "Karena mereka menyendiri bersama Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), maka Allah pun memakaikan kepada mereka dari cahaya-Nya."
Ketika sepertiga malam terakhir, di saat kebanyakan orang terlelap, seorang hamba bangun untuk bermunajat kepada Allah. Ia mengadukan segala keluh kesahnya, memohon ampunan, dan memuji keagungan-Nya. Momen spiritual yang intim ini mengisi jiwanya dengan energi positif dan ketenangan yang luar biasa. Ketenangan batin inilah yang akan terpancar jelas di wajahnya pada siang hari, membuatnya tampak segar, damai, dan berwibawa.
2. Rutin Membaca dan Mentadabburi Al-Qur'an
Al-Qur'an adalah cahaya (Nur) yang diturunkan Allah sebagai petunjuk. Allah berfirman:
"Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur'an) yang telah Kami turunkan." (QS. At-Taghabun: 8)
Orang yang akrab dengan Al-Qur'an, yang lisannya basah dengan membacanya, dan hatinya hidup dengan merenungi maknanya, maka hatinya akan dipenuhi cahaya Al-Qur'an. Cahaya dari dalam ini akan meluber hingga tampak pada wajahnya. Wajahnya akan terlihat teduh, perkataannya akan berbobot, dan perilakunya akan menenangkan. Jadikan membaca Al-Qur'an sebagai rutinitas harian, walau hanya satu halaman. Efeknya bagi jiwa dan raga akan sangat terasa.
3. Memperbanyak Dzikir dan Shalawat
Dzikir (mengingat Allah) adalah pembersih hati. Hati yang kotor dan berkarat karena dosa akan membuat wajah tampak kusam dan suram. Sebaliknya, hati yang senantiasa berdzikir akan menjadi jernih dan berkilau. Dzikir seperti "Subhanallah", "Alhamdulillah", "Laa ilaha illallah", "Allahu Akbar", serta "Istighfar" adalah amalan ringan di lisan namun berat di timbangan, dan sangat efektif membersihkan jiwa.
Selain itu, perbanyaklah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kita kepada Rasulullah. Salah satu keutamaan shalawat adalah Allah akan membalas setiap satu shalawat kita dengan sepuluh kali rahmat. Rahmat Allah inilah yang mendatangkan ketenangan, keberkahan, dan tentu saja, cahaya pada diri seorang hamba.
4. Memperindah Akhlak: Kunci untuk Dicintai Manusia
Bagian "disukai banyak orang" tidak akan pernah tercapai tanpa akhlak yang mulia. Wajah yang cantik atau tampan akan pudar pesonanya jika diiringi dengan perilaku yang buruk. Sebaliknya, wajah yang biasa saja akan terlihat sangat menarik jika dihiasi dengan akhlak terpuji. Inilah magnet sosial yang sesungguhnya.
- Senyum adalah Sedekah: Wajah yang murah senyum secara otomatis lebih disukai daripada wajah yang cemberut. Senyum yang tulus adalah tanda hati yang lapang dan ramah. Rasulullah SAW adalah orang yang paling sering tersenyum kepada para sahabatnya.
- Menjaga Lisan: Hindari berkata kasar, berbohong, menggunjing (ghibah), dan mencela. Gunakan lisan untuk berkata yang baik, memberikan nasihat yang lembut, atau diam. Lisan yang terjaga akan mendatangkan hormat dan kepercayaan dari orang lain.
- Husnudzon (Berbaik Sangka): Selalu berusaha mencari sisi positif dari orang lain dan situasi. Sikap ini akan menjauhkan kita dari kebencian dan iri hati, yang merupakan penyakit perusak ketenangan jiwa dan pancaran wajah.
- Rendah Hati (Tawadhu): Jangan sombong dengan kelebihan yang dimiliki. Orang yang rendah hati akan lebih dihormati dan disukai daripada orang yang angkuh.
- Suka Menolong dan Dermawan: Tangan yang ringan untuk membantu sesama akan menumbuhkan cinta di hati mereka. Kedermawanan, baik dengan harta, tenaga, maupun ilmu, adalah jalan pintas untuk meraih simpati dan doa kebaikan dari banyak orang.
- Sabar dan Pemaaf: Mampu menahan amarah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain adalah ciri pribadi yang agung. Orang akan merasa nyaman dan aman berada di dekat pribadi yang pemaaf dan tidak pendendam.
Akhlak mulia adalah buah dari keimanan yang benar. Ketika kita berusaha memperbaiki hubungan kita dengan Allah (hablumminallah), maka secara otomatis kita akan terdorong untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Keduanya adalah satu paket yang tak terpisahkan untuk meraih cahaya ilahi dan cinta sesama.
Kesimpulan: Cahaya Sejati Berpangkal dari Hati
Keinginan untuk memiliki wajah yang bercahaya dan disukai banyak orang adalah fitrah yang dapat diarahkan menjadi sebuah ibadah. Islam memberikan panduan yang sangat lengkap, bahwa pesona dan daya tarik sejati tidak bersumber dari polesan luar, melainkan dari cahaya iman yang terpancar dari hati yang bersih dan jiwa yang tenang.
Dengan memadukan kekuatan doa agar wajah bercahaya dan disukai banyak orang menurut islam seperti doa Nabi Yusuf, doa setelah wudhu, dan doa memohon cahaya, dengan amalan-amalan penyempurna seperti shalat tahajjud, tilawah Al-Qur'an, dzikir, serta yang terpenting adalah menghiasi diri dengan akhlak mulia, maka insyaAllah kita tidak hanya akan mendapatkan wajah yang berseri di dunia, tetapi juga wajah yang bercahaya di hadapan Allah SWT di akhirat kelak.
Mulailah dari niat yang lurus, yaitu mencari ridha Allah, bukan semata-mata pujian manusia. Karena ketika Allah telah ridha dan cinta kepada seorang hamba, maka Dia akan menjadikan seluruh makhluk di langit dan di bumi turut mencintainya. Itulah puncak dari segala pesona.