Panduan Lengkap Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat
Sholat Dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Ia dikenal sebagai sholatnya orang-orang yang gemar bertaubat (Awwabin) dan menjadi amalan pembuka rezeki serta penggugur dosa. Waktu pelaksanaannya yang berada di pagi hari menjadikannya sebuah permulaan hari yang penuh berkah. Salah satu jumlah rakaat yang sering dikerjakan adalah 4 rakaat. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif mengenai niat sholat dhuha 4 rakaat, tata cara pelaksanaannya, hingga keutamaan-keutamaan agung yang terkandung di dalamnya.
Memahami niat dan tata cara yang benar adalah kunci agar ibadah kita diterima di sisi Allah SWT. Sholat Dhuha 4 rakaat dapat dilaksanakan dengan dua cara utama, dan keduanya akan kita jelajahi agar tidak ada lagi keraguan saat hendak melaksanakannya.
Pentingnya Niat dalam Setiap Ibadah
Sebelum melangkah lebih jauh ke lafal niat, penting untuk merenungi kembali makna niat itu sendiri. Dalam Islam, niat adalah ruh dari sebuah amalan. Ia adalah pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan pembeda antara aktivitas duniawi dengan ibadah ukhrawi. Sebuah perbuatan bisa bernilai pahala besar atau justru sia-sia, semua bergantung pada niat yang terpatri di dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang sangat populer: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menegaskan bahwa niat bukanlah sekadar formalitas, melainkan pondasi utama. Saat kita berniat untuk melaksanakan sholat Dhuha 4 rakaat, kita sedang mengikat janji dengan Allah SWT di dalam hati untuk mempersembahkan amalan tersebut semata-mata karena-Nya.
Lafal Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat
Niat sholat dhuha 4 rakaat pada dasarnya diucapkan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Namun, melafalkannya (talaffuzh) sebelum takbir diperbolehkan oleh sebagian besar ulama mazhab Syafi'i untuk membantu memantapkan hati. Terdapat dua cara utama dalam melaksanakan sholat dhuha 4 rakaat, yang berimplikasi pada niatnya.
1. Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat dengan Dua Kali Salam (2 Rakaat + 2 Rakaat)
Ini adalah cara yang paling umum dan dianjurkan oleh banyak ulama. Caranya adalah dengan mengerjakan sholat sunnah 2 rakaat, lalu salam. Kemudian berdiri lagi dan mengerjakan sholat sunnah 2 rakaat lagi, lalu salam. Cara ini didasarkan pada hadits bahwa sholat sunnah di malam dan siang hari lebih utama dikerjakan dua rakaat-dua rakaat.
Karena dikerjakan sebagai dua sholat yang terpisah, maka niatnya pun diulang sebanyak dua kali. Niat yang dibaca adalah niat untuk sholat dhuha 2 rakaat.
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatadh-dhuhā rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
"Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Niat ini diucapkan dalam hati saat memulai 2 rakaat pertama. Setelah selesai dan salam, Anda berdiri kembali dan membaca niat yang sama untuk memulai 2 rakaat yang kedua.
2. Niat Sholat Dhuha 4 Rakaat dengan Satu Kali Salam
Meskipun kurang populer dibandingkan cara pertama, sebagian ulama memperbolehkan mengerjakan sholat dhuha 4 rakaat sekaligus dengan satu kali salam di akhir. Tata caranya mirip dengan sholat fardhu 4 rakaat (seperti Dzuhur atau Ashar), yaitu dengan menggunakan tasyahud awal di rakaat kedua dan tasyahud akhir di rakaat keempat.
Jika Anda memilih cara ini, maka lafal niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli Sunnatadh-dhuhā arba‘a raka‘ātin mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
"Aku niat sholat sunnah Dhuha empat rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Penting untuk memilih salah satu cara dan memantapkan niat sesuai dengan cara yang dipilih. Namun, cara pertama (2 rakaat + 2 rakaat) dianggap lebih utama (afdal) karena lebih sesuai dengan keumuman anjuran pelaksanaan sholat sunnah.
Tata Cara Lengkap Sholat Dhuha 4 Rakaat (Metode 2x Salam)
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan sholat Dhuha 4 rakaat dengan metode yang paling dianjurkan, yaitu dua kali salam.
Dua Rakaat Pertama
- Berwudhu dengan Sempurna
Pastikan Anda bersuci dari hadas kecil dengan berwudhu secara tertib dan sempurna, dimulai dengan niat dan diakhiri dengan doa setelah wudhu. - Menghadap Kiblat dan Membaca Niat
Berdirilah tegak menghadap kiblat. Luruskan dan mantapkan niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah Dhuha 2 rakaat karena Allah Ta'ala. - Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Saat takbir inilah niat dihadirkan di dalam hati. - Membaca Doa Iftitah
Setelah takbir dan bersedekap, bacalah doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah, salah satu yang paling umum adalah:كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tiada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
- Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca surat Al-Fatihah merupakan rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Bacalah dengan tartil dan penuh penghayatan. - Membaca Surat Pendek
Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat atau beberapa ayat Al-Qur'an. Untuk sholat Dhuha, ada beberapa surat yang sangat dianjurkan:- Pada rakaat pertama: Surat Asy-Syams (الشمس). Surat ini berbicara tentang matahari dan cahayanya di pagi hari, sangat relevan dengan waktu Dhuha.
- Pada rakaat kedua: Surat Ad-Dhuha (الضحى). Nama surat ini adalah nama sholat itu sendiri, yang artinya "Waktu Dhuha", sehingga sangat dianjurkan.
- Ruku' dengan Tuma'ninah
Angkat tangan sambil bertakbir, kemudian membungkuk untuk ruku'. Pastikan punggung lurus dan pandangan ke tempat sujud. Bacalah tasbih ruku' minimal tiga kali:سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih." (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya). - I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangkit dari ruku' sambil mengangkat tangan dan membaca:سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
"Sami'allaahu liman hamidah." (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya). Setelah berdiri tegak, bacalah:رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
"Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du." (Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu). - Sujud Pertama
Turun untuk sujud sambil bertakbir. Pastikan tujuh anggota sujud menyentuh lantai (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki). Baca tasbih sujud minimal tiga kali:سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
"Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih." (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya). - Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy sambil bertakbir. Bacalah doa:رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
"Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii." (Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku). - Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama. - Berdiri untuk Rakaat Kedua
Bangkit dari sujud kedua sambil bertakbir untuk memulai rakaat kedua. Lakukan gerakan dan bacaan seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua. - Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan). Bacalah doa tasyahud akhir secara lengkap hingga shalawat Ibrahimiyah. - Salam
Menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalāmu‘alaikum wa rahmatullāh", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Dengan selesainya salam, maka Anda telah menyelesaikan 2 rakaat pertama dari sholat Dhuha.
Dua Rakaat Kedua
Untuk melengkapi menjadi 4 rakaat, Anda cukup mengulangi proses di atas sekali lagi. Berikut langkah singkatnya:
- Berdiri Kembali
Setelah salam dari sholat pertama, langsung berdiri lagi untuk memulai sholat yang baru. - Ulangi Niat
Mantapkan kembali niat di dalam hati untuk sholat sunnah Dhuha 2 rakaat. - Lakukan Proses yang Sama
Lakukan kembali semua gerakan dan bacaan dari Takbiratul Ihram hingga Salam, persis seperti yang Anda lakukan pada dua rakaat pertama. Dianjurkan untuk membaca surat yang berbeda, misalnya Ar-Ruum di rakaat ketiga dan Al-Buruj di rakaat keempat, atau bisa juga kembali membaca Al-Kafirun dan Al-Ikhlas.
Setelah selesai salam pada sholat kedua, maka sempurnalah pelaksanaan sholat Dhuha 4 rakaat Anda. Kini, saatnya untuk memanjatkan doa.
Doa Agung Setelah Sholat Dhuha
Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan memanjatkan doa. Ada sebuah doa khusus yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat Dhuha. Doa ini mengandung pengakuan atas keagungan Allah dan permohonan rezeki yang luar biasa.
اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِى اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِيْ مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
Allāhumma innad dhuhā’a dhuhā’uka, wal bahā’a bahā’uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allāhumma in kāna rizkī fis samā’i fa anzilhu, wa in kāna fil ardhi fa akhrijhu, wa in kāna mu‘assaran fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa in kāna ba‘īdan fa qarribhu, bi haqqi dhuhā’ika wa bahā’ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika, ātinī mā ātaita ‘ibādakas shālihīn.
"Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan perlindungan adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, maka turunkanlah. Jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika sukar, maka mudahkanlah. Jika haram, maka sucikanlah. Jika jauh, maka dekatkanlah. Berkat waktu Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah aku apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih."
Mari kita bedah makna mendalam dari doa ini. Bagian pertama adalah bentuk pengakuan total seorang hamba bahwa segala sesuatu yang ada adalah milik Allah semata. Waktu pagi yang cerah, keindahan alam, kekuatan yang kita miliki, semua bersumber dari-Nya. Ini adalah adab tertinggi dalam berdoa: memuji-Nya sebelum meminta.
Bagian kedua adalah permohonan yang sangat komprehensif. Kita meminta agar rezeki kita, di manapun ia berada, dimudahkan oleh Allah untuk sampai kepada kita. Rezeki yang di langit (seperti hujan, inspirasi, atau rahmat), rezeki di bumi (hasil panen, pekerjaan, keuntungan bisnis), yang sulit dipermudah, yang syubhat disucikan, dan yang terasa jauh didekatkan. Ini adalah doa yang mencakup segala aspek rezeki, baik materi maupun non-materi.
Keutamaan Luar Biasa Sholat Dhuha 4 Rakaat
Mengapa sholat Dhuha, khususnya 4 rakaat, begitu dianjurkan? Karena di baliknya tersimpan fadhilah atau keutamaan yang sangat besar. Memahaminya akan menambah semangat kita untuk istiqamah menjalankannya.
1. Dicukupkan Kebutuhannya Sepanjang Hari
Ini adalah keutamaan yang paling sering diasosiasikan dengan sholat Dhuha 4 rakaat. Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
"Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu (sholat Dhuha), niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR. Tirmidzi).
Kata "dicukupkan" (akfika) memiliki makna yang sangat luas. Bukan hanya dicukupkan rezeki materinya, tetapi juga dicukupkan dari segala marabahaya, dipermudah segala urusannya, diberi ketenangan hati, dan dijaga dari perbuatan maksiat. Ini adalah jaminan langsung dari Allah bagi siapa saja yang mau "menyapa-Nya" di pagi hari.
2. Bernilai Sedekah untuk Seluruh Sendi Tubuh
Setiap pagi, kita memiliki kewajiban untuk bersedekah atas nikmat 360 sendi yang Allah berikan kepada kita. Sholat Dhuha mampu menunaikan kewajiban sedekah ini.
Dari Abu Dzar Al-Ghifari, Rasulullah SAW bersabda:
"Pada pagi hari, setiap ruas tulang salah seorang di antara kalian wajib disedekahi. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang dari kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat dicukupi dengan dua rakaat sholat Dhuha." (HR. Muslim).
Jika dua rakaat saja sudah dapat mencukupi sedekah untuk 360 sendi, bayangkan betapa besar nilai pahala jika kita melaksanakannya sebanyak empat rakaat. Ini adalah cara bersyukur yang paling praktis dan agung atas nikmat fisik yang sering kita lupakan.
3. Diampuni Dosa-Dosanya
Sholat Dhuha adalah sarana penggugur dosa. Ia membersihkan catatan amal kita dari noda-noda yang mungkin kita lakukan tanpa sadar. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Kesempatan emas ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan. Di saat kita memulai hari, kita memulainya dengan keadaan yang suci dan diampuni, sehingga langkah kita ke depan menjadi lebih ringan dan penuh berkah.
4. Dibangunkan Istana di Surga
Bagi mereka yang rutin dan konsisten (istiqamah) dalam mengerjakan sholat Dhuha, Allah menjanjikan ganjaran yang luar biasa di akhirat kelak. Salah satunya adalah sebuah rumah atau istana di surga.
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa mengerjakan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana di surga." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Meskipun hadits ini menyebutkan 12 rakaat, para ulama menjelaskan bahwa pahala ini bersifat akumulatif. Mereka yang konsisten mengerjakan 2, 4, 6, atau 8 rakaat secara rutin juga termasuk dalam keutamaan ini, sesuai dengan tingkatannya.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Dhuha
Memahami rentang waktu pelaksanaan sholat Dhuha sangat penting agar sholat kita sah dan mendapatkan keutamaan yang maksimal.
Awal Waktu Dhuha
Waktu Dhuha dimulai sekitar 15 hingga 20 menit setelah matahari terbit (syuruq). Patokan sederhananya adalah ketika matahari sudah naik kira-kira setinggi satu tombak. Ada waktu larangan sholat tepat saat matahari terbit hingga ia naik sempurna. Dengan memberikan jeda sekitar 15-20 menit, kita akan terhindar dari waktu terlarang tersebut.
Akhir Waktu Dhuha
Waktu Dhuha berakhir sesaat sebelum matahari berada tepat di tengah-tengah langit (zenit atau istiwa'). Ini adalah waktu terlarang kedua untuk sholat. Praktisnya, waktu Dhuha berakhir sekitar 10 hingga 15 menit sebelum masuk waktu sholat Dzuhur.
Waktu Paling Utama (Afdal)
Meskipun rentang waktunya panjang, ada waktu yang paling utama (afdal) untuk melaksanakan sholat Dhuha. Waktu tersebut adalah ketika matahari sudah mulai terasa panas dan padang pasir mulai memanas.
Rasulullah SAW bersabda: "Sholatnya orang-orang yang bertaubat (Awwabin) adalah ketika anak unta mulai kepanasan." (HR. Muslim). Ini biasanya terjadi di pertengahan waktu Dhuha, sekitar pukul 9 atau 10 pagi. Di saat inilah banyak orang sedang sibuk dengan aktivitas dunianya, dan mereka yang menyempatkan diri untuk sholat akan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Dengan demikian, melaksanakan sholat Dhuha 4 rakaat adalah sebuah investasi spiritual yang luar biasa. Ia tidak memakan banyak waktu, namun manfaat dan keutamaannya sangat besar, baik untuk kehidupan di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqamahan untuk senantiasa menghidupkan sunnah yang mulia ini.