Di tengah kesibukan dunia yang seringkali melenakan, panggilan adzan menjadi pengingat agung untuk kembali kepada Sang Pencipta. Lima kali sehari, seorang muslim berkesempatan untuk menghadap Rabb-nya, melepaskan segala beban duniawi dan menenggelamkan diri dalam samudra kekhusyukan. Sholat wajib lima waktu adalah tiang agama, sebuah pondasi yang menopang bangunan keimanan seorang hamba. Namun, di luar kewajiban tersebut, terhampar sebuah taman indah yang penuh dengan amalan-amalan sunnah, salah satunya yang paling utama adalah sholat sebelum sholat wajib.
Amalan ini, yang lebih dikenal dengan sebutan Sholat Sunnah Rawatib Qabliyah, merupakan sebuah perisai, penyempurna, dan jembatan emas untuk meraih cinta Allah SWT. Ia bukan sekadar gerakan tambahan sebelum menunaikan ibadah fardhu, melainkan sebuah bentuk persiapan jiwa, pemanasan spiritual, dan ekspresi kerinduan seorang hamba untuk berlama-lama dalam munajat kepada Tuhannya. Melaksanakannya secara rutin adalah cerminan dari keinginan untuk meneladani sunnah Rasulullah SAW secara kaffah, sosok teladan terbaik yang tak pernah meninggalkan amalan-amalan mulia ini.
Artikel ini akan membawa kita menyelami lebih dalam tentang seluk-beluk sholat sebelum sholat wajib. Kita akan mengupas tuntas dari pengertian dasarnya, keutamaan-keutamaan agung yang dijanjikan, hingga panduan praktis mengenai tata cara, niat, dan jumlah rakaatnya pada setiap waktu sholat. Semoga dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat tergerak untuk menghidupkan sunnah ini dalam keseharian kita, menjadikannya sebagai amalan andalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih derajat yang lebih tinggi di sisi-Nya.
Memahami Makna dan Kedudukan Sholat Rawatib Qabliyah
Istilah "Sholat Rawatib" berasal dari kata bahasa Arab "raatib" yang berarti tetap, berkelanjutan, atau rutin. Dengan demikian, Sholat Rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan secara rutin mengiringi sholat fardhu lima waktu, baik sebelum maupun sesudahnya. Fokus kita dalam pembahasan ini adalah pada bagian yang dikerjakan sebelumnya, yang secara spesifik disebut Sholat Qabliyah (dari kata "qabla" yang berarti sebelum).
Sholat sunnah ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Ia diibaratkan sebagai "pagar" yang melindungi ibadah wajib. Sebagaimana sebuah istana yang megah memiliki pagar dan taman yang indah di sekelilingnya, sholat wajib pun dikelilingi oleh sholat-sholat sunnah yang memperindahnya. Ia berfungsi sebagai pemanasan spiritual, membantu hati dan pikiran untuk lebih siap dan fokus saat memasuki sholat fardhu. Dengan melaksanakan sholat qabliyah, seorang hamba seolah-olah berkata kepada Allah, "Ya Allah, aku begitu merindukan pertemuan dengan-Mu dalam sholat wajibku, sehingga aku mendahuluinya dengan sholat sunnah ini sebagai ungkapan rasa syukur dan cintaku."
Para ulama membagi sholat rawatib ini ke dalam dua kategori utama berdasarkan tingkat penekanannya dalam sunnah Rasulullah SAW:
- Sunnah Mu'akkad (Sangat Dianjurkan): Ini adalah sholat rawatib yang hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW dalam keadaan mukim (tidak bepergian). Meninggalkannya tanpa uzur dianggap tercela, meskipun tidak berdosa. Melaksanakannya secara konsisten akan mendatangkan pahala yang sangat besar.
- Sunnah Ghairu Mu'akkad (Dianjurkan): Ini adalah sholat rawatib yang terkadang dikerjakan dan terkadang ditinggalkan oleh Rasulullah SAW. Melaksanakannya tetap mendapatkan pahala, namun penekanannya tidak sekuat sunnah mu'akkad.
Pembagian ini penting untuk dipahami agar kita bisa memprioritaskan amalan. Bagi seorang pemula yang ingin membangun kebiasaan, memulai dengan sholat rawatib yang berhukum mu'akkad adalah langkah yang paling bijak. Setelah itu, seiring dengan meningkatnya semangat dan keimanan, ia dapat menyempurnakannya dengan amalan yang ghairu mu'akkad.
Keutamaan Agung: Ganjaran bagi Para Penjaga Sholat Qabliyah
Mengapa sholat sebelum sholat wajib ini begitu istimewa? Jawabannya terletak pada ganjaran-ganjaran luar biasa yang Allah janjikan melalui lisan Rasul-Nya. Keutamaan ini bukan hanya sebatas pahala, tetapi juga mencakup perlindungan, penyempurnaan ibadah, dan peningkatan derajat di surga. Berikut adalah beberapa keutamaan agung yang akan diraih oleh mereka yang istiqamah dalam menjalankannya.
1. Dibangunkan Sebuah Rumah di Surga
Salah satu motivasi terbesar dalam menjalankan sholat rawatib adalah janji sebuah istana di surga. Ini bukan sekadar kiasan, melainkan sebuah janji pasti dari Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, istri Nabi, berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang sholat sunnah dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan baginya sebuah rumah di surga." (HR. Muslim)
Para ulama menjelaskan bahwa dua belas rakaat yang dimaksud dalam hadits ini adalah sholat sunnah rawatib mu'akkad, yang di dalamnya termasuk beberapa sholat qabliyah. Bayangkan, dengan amalan yang mungkin hanya memakan waktu beberapa menit setiap harinya, kita sedang "membangun" properti abadi kita di surga. Ini adalah investasi akhirat yang paling menguntungkan. Rumah di surga bukanlah seperti rumah di dunia yang fana. Ia adalah simbol kenikmatan, keamanan, dan kedekatan dengan Allah SWT yang tak akan pernah lekang oleh waktu.
2. Lebih Baik dari Dunia dan Segala Isinya
Keutamaan ini secara spesifik ditujukan untuk sholat qabliyah Subuh, atau yang sering disebut Sholat Sunnah Fajar. Nilainya begitu luar biasa sehingga Rasulullah SAW menggambarkannya melebihi semua kenikmatan duniawi. 'Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:
"Dua rakaat fajar (sholat sunnah qabliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim)
Mari kita renungkan sejenak. Apa saja isi dunia ini? Harta yang melimpah, jabatan yang tinggi, kekuasaan yang luas, emas, perak, kendaraan mewah, dan segala bentuk kesenangan materi yang bisa dibayangkan oleh manusia. Semua itu, jika dikumpulkan menjadi satu, nilainya masih di bawah dua rakaat ringan yang kita kerjakan sebelum sholat Subuh. Hadits ini mengajarkan kita tentang skala prioritas yang benar. Ia membuka mata kita bahwa nilai spiritual sebuah amalan di sisi Allah jauh melampaui nilai materi dunia yang seringkali kita kejar mati-matian. Betapa meruginya orang yang melewatkan "harta karun" ini hanya karena beberapa menit tambahan waktu tidur.
3. Penyempurna Kekurangan dalam Sholat Wajib
Sebagai manusia biasa, sholat wajib kita seringkali tidak sempurna. Pikiran kita melayang, kekhusyukan kita terganggu, atau mungkin ada rukun dan syarat yang kurang sempurna kita laksanakan. Di sinilah peran penting sholat sunnah, termasuk sholat qabliyah, sebagai "penambal" atau "penyempurna". Pada hari kiamat, ketika seluruh amalan dihisab, sholat adalah yang pertama kali akan dihitung. Jika sholat wajib seseorang terdapat kekurangan, Allah SWT dengan kemurahan-Nya akan memerintahkan para malaikat untuk mencari amalan sunnahnya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik, maka ia telah beruntung dan selamat. Dan jika sholatnya rusak, maka ia telah merugi. Jika terdapat suatu kekurangan pada sholat wajibnya, maka Rabb 'Azza wa Jalla berfirman, 'Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah?' Maka disempurnakanlah kekurangan pada sholat wajibnya itu. Kemudian seluruh amalannya pun dihisab seperti itu." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini memberikan kita harapan dan ketenangan. Sholat qabliyah yang kita kerjakan dengan ikhlas menjadi "dana cadangan" pahala yang akan menutupi defisit pada sholat fardhu kita. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa, di mana Dia menyediakan jalan bagi kita untuk menyempurnakan ibadah wajib kita melalui amalan-amalan sukarela.
Panduan Rinci Sholat Sebelum Sholat Wajib (Qabliyah)
Setelah memahami kedudukan dan keutamaannya, kini saatnya kita mempelajari panduan praktis pelaksanaan sholat qabliyah untuk setiap waktu sholat. Panduan ini mencakup hukum, jumlah rakaat, niat, dan tata cara pelaksanaannya.
1. Sholat Qabliyah Subuh (Sunnah Fajar)
- Hukum: Sunnah Mu'akkad (sangat ditekankan). Ini adalah sholat rawatib yang paling utama dan tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, baik saat mukim maupun saat safar (bepergian).
- Jumlah Rakaat: 2 rakaat.
- Waktu Pelaksanaan: Setelah adzan Subuh berkumandang dan sebelum iqamah untuk sholat Subuh.
- Niat Sholat: Niat sesungguhnya berada di dalam hati. Namun, melafadzkannya dapat membantu konsentrasi. Lafadz niatnya adalah:
أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala." - Tata Cara Pelaksanaan:
- Berniat di dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah Fajar.
- Takbiratul Ihram (mengangkat tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar").
- Membaca Doa Iftitah.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Setelah Al-Fatihah, disunnahkan pada rakaat pertama membaca Surat Al-Kafirun dan pada rakaat kedua membaca Surat Al-Ikhlas. Ini berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah. Namun, membaca surat pendek lainnya juga diperbolehkan.
- Ruku', I'tidal, Sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti sholat biasa.
- Bangun untuk rakaat kedua dan mengerjakannya sama seperti rakaat pertama.
- Duduk Tasyahud (Tahiyat) Akhir.
- Mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
2. Sholat Qabliyah Dzuhur
- Hukum: Ada yang berhukum Sunnah Mu'akkad dan ada yang Ghairu Mu'akkad.
- Empat rakaat (dengan dua kali salam) sebelum Dzuhur adalah Sunnah Mu'akkad.
- Dua rakaat sebelum Dzuhur juga disebutkan dalam beberapa riwayat dan dianggap baik.
- Jumlah Rakaat: 4 rakaat (dikerjakan 2 rakaat salam, kemudian 2 rakaat salam). Bisa juga 2 rakaat. Namun, yang paling utama adalah 4 rakaat.
- Waktu Pelaksanaan: Setelah masuk waktu Dzuhur (setelah adzan) dan sebelum iqamah untuk sholat Dzuhur.
- Niat Sholat (untuk 4 rakaat): Niat dilakukan untuk setiap dua rakaat.
أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhri rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta'ala." (Niat ini diulang untuk dua rakaat berikutnya). - Tata Cara Pelaksanaan (4 rakaat):
- Melaksanakan sholat sunnah 2 rakaat seperti biasa hingga salam.
- Berdiri kembali, lalu berniat dan melaksanakan lagi sholat sunnah 2 rakaat hingga salam.
- Keutamaan Khusus: Melaksanakan empat rakaat sebelum Dzuhur memiliki keutamaan diharamkan dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa menjaga (sholat) empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkan neraka baginya." (HR. Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah).
3. Sholat Qabliyah Ashar
- Hukum: Sunnah Ghairu Mu'akkad (dianjurkan, tetapi tidak sekuat mu'akkad).
- Jumlah Rakaat: 2 atau 4 rakaat. Yang lebih utama adalah 4 rakaat.
- Waktu Pelaksanaan: Setelah masuk waktu Ashar (setelah adzan) dan sebelum iqamah untuk sholat Ashar.
- Niat Sholat (untuk 4 rakaat, 2x salam):
أُصَلِّى سُنَّةَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal 'ashri rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Ashar dua rakaat karena Allah Ta'ala." (Niat ini diulang untuk dua rakaat berikutnya). - Tata Cara Pelaksanaan (4 rakaat): Dikerjakan sama seperti Qabliyah Dzuhur, yaitu dua rakaat salam, kemudian dua rakaat salam.
- Keutamaan Khusus: Terdapat hadits yang menyebutkan keutamaan spesifik bagi yang mengerjakannya. Rasulullah SAW bersabda, "Semoga Allah merahmati seseorang yang sholat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Ini adalah doa langsung dari Nabi, sebuah anugerah yang sangat besar.
4. Sholat Qabliyah Maghrib
- Hukum: Sunnah Ghairu Mu'akkad. Sebagian ulama menyebutnya sunnah yang ringan.
- Jumlah Rakaat: 2 rakaat.
- Waktu Pelaksanaan: Di waktu yang sangat singkat, yaitu setelah adzan Maghrib dan sebelum iqamah. Karena waktu antara adzan dan iqamah Maghrib biasanya pendek, sholat ini dilakukan dengan ringan.
- Niat Sholat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Maghrib dua rakaat karena Allah Ta'ala." - Dasar Pelaksanaan: Dasarnya adalah keumuman hadits Rasulullah SAW, "Di antara setiap dua panggilan (adzan dan iqamah) itu ada sholat." Beliau mengulanginya tiga kali dan pada kali ketiga beliau menambahkan, "Bagi siapa yang mau." (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa sholat ini dianjurkan, namun tidak diwajibkan atau sangat ditekankan.
5. Sholat Qabliyah Isya
- Hukum: Sunnah Ghairu Mu'akkad.
- Jumlah Rakaat: 2 rakaat.
- Waktu Pelaksanaan: Setelah adzan Isya dan sebelum iqamah untuk sholat Isya.
- Niat Sholat:
أُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal 'isyaa'i rak'ataini qabliyyatan lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala." - Dasar Pelaksanaan: Sama seperti qabliyah Maghrib, pelaksanaannya didasarkan pada keumuman hadits "Di antara setiap dua panggilan (adzan dan iqamah) itu ada sholat."
Membangun Kebiasaan Istiqamah
Mengetahui ilmu tentang sholat sebelum sholat wajib adalah langkah awal. Tantangan sesungguhnya adalah menjadikannya sebagai kebiasaan yang melekat dalam diri, atau istiqamah. Amalan yang sedikit tetapi konsisten jauh lebih dicintai Allah daripada amalan yang banyak tetapi hanya dilakukan sesekali. Berikut beberapa tips praktis untuk membangun kebiasaan mulia ini:
- Mulai dari yang Paling Ditekankan (Mu'akkad): Jangan membebani diri dengan mencoba melakukan semua sholat qabliyah sekaligus. Mulailah dengan yang paling utama: dua rakaat sebelum Subuh dan empat rakaat sebelum Dzuhur. Fokuslah pada kedua sholat ini hingga terasa ringan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas Anda.
- Datang Lebih Awal ke Masjid: Salah satu kunci utama untuk bisa melaksanakan sholat qabliyah adalah dengan menyediakan waktu. Usahakan untuk datang ke masjid beberapa menit sebelum adzan atau segera setelah adzan berkumandang. Ini akan memberikan Anda waktu yang cukup untuk berwudhu dengan tenang dan melaksanakan sholat sunnah tanpa tergesa-gesa.
- Pahami dan Renungkan Keutamaannya: Motivasi adalah bahan bakar utama untuk konsistensi. Sering-seringlah mengingat kembali ganjaran yang telah kita bahas: sebuah rumah di surga, pahala yang lebih baik dari dunia dan isinya, serta fungsinya sebagai penyempurna sholat wajib. Ketika rasa malas datang, ingatkan diri Anda akan "keuntungan" besar yang akan dilewatkan.
- Jangan Menyerah Jika Terlewat: Akan ada hari-hari di mana kita mungkin terlewat atau lupa. Jika itu terjadi, jangan berkecil hati atau merasa gagal. Segera beristighfar dan bertekad untuk melakukannya lagi di waktu sholat berikutnya. Proses membangun kebiasaan adalah sebuah perjalanan, bukan sprint.
- Berdoa Memohon Pertolongan Allah: Pada akhirnya, segala kemudahan untuk beribadah datangnya dari Allah SWT. Jangan pernah lupa untuk berdoa dan memohon kepada-Nya agar diberikan kekuatan, keistiqamahan, dan keikhlasan dalam menjalankan sunnah-sunnah Nabi-Nya.
Kesimpulan: Sebuah Investasi Abadi
Sholat sebelum sholat wajib, atau Sholat Rawatib Qabliyah, adalah sebuah permata berharga dalam khazanah ibadah seorang muslim. Ia bukan sekadar amalan tambahan, melainkan sebuah manifestasi cinta, kerinduan, dan upaya untuk menyempurnakan penghambaan kepada Allah SWT. Dengan meluangkan beberapa menit sebelum sholat fardhu, kita tidak hanya mempersiapkan diri secara fisik dan mental, tetapi juga sedang menabung pahala yang tak ternilai, menambal kekurangan ibadah wajib kita, dan yang terpenting, membangun istana kita di surga.
Marilah kita bertekad untuk tidak lagi memandang sholat sunnah ini sebagai sesuatu yang bisa diabaikan. Jadikanlah ia sebagai bagian integral dari rutinitas sholat kita sehari-hari. Dimulai dari yang paling ditekankan, yaitu qabliyah Subuh dan Dzuhur, lalu perlahan-lahan melengkapinya dengan yang lain. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menghidupkan sunnah Rasulullah SAW dan istiqamah di atasnya hingga akhir hayat. Aamiin.