Pengantar: Kedudukan Surat Yasin dan Tahlil
Dalam tradisi Islam di Nusantara, pembacaan Surat Yasin dan Tahlil merupakan sebuah amalan yang telah mengakar kuat. Keduanya sering kali dilantunkan dalam berbagai kesempatan, mulai dari acara syukuran, pengajian rutin malam Jumat, hingga sebagai doa untuk mereka yang telah berpulang. Amalan ini bukan sekadar ritual tanpa makna, melainkan sebuah jembatan spiritual yang menghubungkan seorang hamba dengan Sang Pencipta, serta sarana untuk mendoakan sesama Muslim.
Surat Yasin, yang merupakan surat ke-36 dalam Al-Qur'an, dikenal sebagai "Qalbul Qur'an" atau jantungnya Al-Qur'an. Sebagaimana jantung yang memompa kehidupan ke seluruh tubuh, Surat Yasin diyakini mengandung intisari ajaran Al-Qur'an yang meliputi keimanan kepada Allah, hari akhir, kisah para nabi, serta peringatan akan kekuasaan-Nya. Keutamaannya yang besar menjadikannya surat yang paling sering dibaca oleh umat Islam dalam berbagai hajat dan keperluan.
Sementara itu, Tahlil secara harfiah berarti mengucapkan kalimat tauhid "Lā ilāha illallāh" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam konteks amalan di masyarakat, Tahlil merujuk pada serangkaian bacaan zikir, tasbih, tahmid, takbir, shalawat, serta ayat-ayat Al-Qur'an pilihan yang dirangkai menjadi satu kesatuan doa. Rangkaian ini bertujuan untuk mengagungkan Allah SWT, memohon ampunan, serta mengirimkan pahala bacaan kepada arwah orang-orang yang telah meninggal dunia. Artikel ini akan menyajikan panduan lengkap mengenai bacaan Yasin dan Tahlil, mulai dari keutamaannya hingga tata cara membacanya secara rinci.
Keutamaan dan Manfaat Membaca Surat Yasin
Membaca Al-Qur'an, termasuk Surat Yasin, adalah ibadah yang mendatangkan banyak pahala dan keberkahan. Berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW dan penjelasan para ulama, terdapat berbagai keutamaan spesifik yang berkaitan dengan amalan membaca Surat Yasin. Memahaminya dapat meningkatkan kekhusyukan dan motivasi kita dalam mengamalkannya.
1. Diampuni Dosa-dosa yang Telah Lalu
Salah satu keutamaan terbesar dari membaca Surat Yasin adalah sebagai wasilah atau perantara untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa membaca Surat Yasin pada suatu malam dengan niat tulus mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni pada pagi harinya. Keutamaan ini menjadi harapan besar bagi setiap Muslim yang senantiasa ingin membersihkan diri dari kesalahan dan khilaf.
2. Dianggap sebagai Jantung Al-Qur'an
Penyebutan Surat Yasin sebagai "jantung Al-Qur'an" menunjukkan betapa penting dan sentralnya kandungan surat ini. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi menyebutkan, "Segala sesuatu memiliki jantung, dan jantung Al-Qur'an adalah Surat Yasin." Meskipun sebagian ulama memperdebatkan status hadis ini, maknanya tetap relevan. Surat ini merangkum pilar-pilar akidah Islam, dari tauhid hingga kenabian dan hari kebangkitan, menjadikannya esensi dari pesan Al-Qur'an.
3. Memudahkan Urusan Dunia dan Akhirat
Banyak ulama salaf yang meyakini bahwa membaca Surat Yasin dapat menjadi sarana untuk memohon kemudahan dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. Ketika seseorang dihadapkan pada masalah pelik, kesempitan rezeki, atau berbagai urusan yang sulit, membaca Surat Yasin dengan penuh keyakinan kepada Allah dapat membuka pintu pertolongan dan jalan keluar. Doa yang dipanjatkan setelahnya diyakini lebih mustajab.
4. Memberikan Ketenangan bagi Orang yang Sakit atau Sakaratul Maut
Secara tradisi, Surat Yasin sering dibacakan di dekat orang yang sedang sakit parah atau menghadapi sakaratul maut. Amalan ini didasarkan pada anjuran untuk membacakan Yasin kepada orang yang akan meninggal. Lantunan ayat-ayatnya diharapkan dapat memberikan ketenangan, meringankan penderitaan, serta mengingatkan kembali akan kebesaran Allah di saat-saat terakhir kehidupan, sehingga ia dapat mengakhiri hidupnya dengan husnul khatimah.
5. Pahala Membacanya Setara dengan Mengkhatamkan Al-Qur'an Sepuluh Kali
Terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa pahala membaca Surat Yasin satu kali setara dengan membaca Al-Qur'an sepuluh kali. Riwayat ini memberikan motivasi yang luar biasa bagi umat Islam untuk tidak pernah meninggalkan amalan ini. Meskipun kualitas bacaan dan kekhusyukan tetap menjadi faktor utama, janji pahala yang berlipat ganda ini menunjukkan betapa istimewanya Surat Yasin di sisi Allah SWT.
Panduan Lengkap Bacaan Surat Yasin (Ayat 1-83)
Berikut adalah bacaan lengkap Surat Yasin, disertai dengan tulisan Latin untuk membantu pelafalan dan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami maknanya.
Doa Sebelum Membaca Surat Yasin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilaa hadrotin nabiyyil musthofaa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa ashhaa bihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii syaiun lillaahi lahumul faatihah.
"Kepada hadirat Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, istri, dan keturunannya. Sesuatu yang baik karena Allah untuk mereka, Al-Fatihah."
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Surat Yasin
يٰسۤ ۚ١
Yā Sīn.
1. Yaa siin.
وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ٢
Wal-Qur'ānil-ḥakīm.
2. Demi Al Quran yang penuh hikmah,
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ٣
Innaka laminal-mursalīn.
3. sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul,
عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ٤
'Alā ṣirāṭim mustaqīm.
4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ٥
Tanzīlal-'azīzir-raḥīm.
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ٦
Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn.
6. agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ٧
Laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fahum lā yu'minūn.
7. Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, kerena mereka tidak beriman.
اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ٨
Innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūn.
8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu dileher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah.
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ٩
Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn.
9. Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ١٠
Wa sawā'un 'alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn.
10. Dan sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ١١
Innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm.
11. Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ١٢
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
12. Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ٨٣
Fa subḥānallażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turja'ūn.
83. Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.
Doa Setelah Membaca Surat Yasin
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillāhi rabbil-'ālamīn, ḥamday yu'āfī ni'amahū wa yukāfi'u mazīdah. Yā rabbanā lakal-ḥamdu kamā yambagī lijalāli wajhikal-karīmi wa 'aẓīmi sulṭānik. Allāhumma ṣalli wa sallim 'alā sayyidinā muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā muḥammad.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَبْدَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَمْوَالَنَا وَأَهْلَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَعِيَاذِكَ وَجِوَارِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيْدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
Allāhumma innā nastaḥfiẓuka wa nastaudi'uka adyānanā wa abdānanā wa anfusanā wa amwālanā wa ahlanā wa kulla syai'in a'ṭaitanā. Allāhummaj 'alnā wa iyyāhum fī kanafika wa amānika wa 'iyāżika wa jiwārika min kulli syaiṭānim marīd, wa jabbārin 'anīd, wa żī 'ainin, wa żī bagyin, wa min syarri kulli żī syarrin, innaka 'alā kulli syai'in qadīr.
"Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, tubuh kami, diri kami, harta kami, keluarga kami, dan segala sesuatu yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami dan mereka dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu, perlindungan-Mu, dan di sisi-Mu dari setiap setan yang durhaka, penguasa yang zalim, orang yang memiliki pandangan jahat, orang yang zalim, dan dari kejahatan setiap makhluk yang jahat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِى سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allāhumma innā nas'aluka salāmatan fid-dīn, wa 'āfiyatan fil-jasad, wa ziyādatan fil-'ilm, wa barakatan fir-rizq, wa taubatan qablal-maut, wa raḥmatan 'indal-maut, wa magfiratam ba'dal-maut. Allāhumma hawwin 'alainā fī sakarātil-maut, wan-najāta minan-nār, wal-'afwa 'indal-ḥisāb. Rabbanā ātinā fid-dun-yā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā 'ażāban-nār. Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā muḥammadin wa 'alā ālihī wa ṣaḥbihī wa sallam, wal-ḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn.
"Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesehatan pada tubuh, tambahan dalam ilmu, keberkahan dalam rezeki, taubat sebelum mati, rahmat ketika mati, dan ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, selamatkanlah kami dari api neraka, dan berilah kami maaf saat dihisab. Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Panduan Lengkap Rangkaian Bacaan Tahlil
Tahlil adalah zikir agung yang menjadi inti dari banyak amalan doa bersama di Indonesia. Rangkaiannya terdiri dari pengiriman Al-Fatihah, pembacaan surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, istighfar, tasbih, dan puncaknya adalah kalimat tauhid "Lā ilāha illallāh" yang diulang-ulang. Berikut adalah susunan bacaan Tahlil yang umum diamalkan.
1. Pengantar Al-Fatihah (Muqaddimah)
Diawali dengan menghadiahkan bacaan Al-Fatihah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, guru-guru, orang tua, dan kaum muslimin secara umum, serta dikhususkan kepada arwah yang dituju.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ.
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Al-Fatihah dihadiahkan kepada junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia. Sesuatu yang baik karena Allah untuk mereka, Al-Fatihah." (Membaca Surat Al-Fatihah 1x)
ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ (...) بِنْ/بِنْتِ (...)، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ.
"Kemudian kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, serta kepada siapa kami berkumpul di sini karenanya. Khususnya kepada arwah (sebutkan nama almarhum/almarhumah) bin/binti (sebutkan nama ayahnya). Sesuatu yang baik karena Allah untuk mereka, Al-Fatihah." (Membaca Surat Al-Fatihah 1x)
2. Bacaan Surat-Surat Pendek
Surat Al-Ikhlas (3 kali)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Surat Al-Falaq (1 kali)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Surat An-Nas (1 kali)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. مَلِكِ النَّاسِۙ. اِلٰهِ النَّاسِۙ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
3. Bacaan Ayat-ayat Al-Qur'an Pilihan
Surat Al-Fatihah (1 kali)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. ... (hingga akhir)
Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
الۤمّۤ ۚ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
4. Rangkaian Zikir dan Tahlil
Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullāhal-'aẓīm.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subḥānallāhi wa biḥamdih, subḥānallāhil-'aẓīm.
"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
Shalawat Nabi
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā muḥammad.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Inti Tahlil (dibaca 33, 100 kali, atau sesuai kemampuan)
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ
Lā ilāha illallāh.
"Tiada Tuhan selain Allah."
Kalimat Tauhid Lengkap (di akhir)
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Lā ilāha illallāhu muḥammadur rasūlullāh ṣallallāhu 'alaihi wa sallam.
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepadanya."
5. Doa Penutup Tahlil
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atas junjungan kami Nabi Muhammad dan atas keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'anul 'Azhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh. Kepada kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, junjungan dan pemimpin kami, Nabi Muhammad SAW, serta kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam."
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى (...) بِنْ/بِنْتِ (...). اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
"Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada (sebutkan nama almarhum/almarhumah). Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan orang-orang yang meyakini 'La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah'."
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةُ.
"Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari sifat-sifat yang mereka berikan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah." (Membaca Surat Al-Fatihah 1x)
Penutup: Meraih Hikmah di Balik Amalan
Membaca Surat Yasin dan Tahlil bukan hanya sekadar melafalkan serangkaian teks Arab. Lebih dari itu, ia adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh makna. Setiap ayat Yasin yang dibaca adalah pengingat akan kebesaran Allah, kepastian hari kebangkitan, dan pelajaran dari umat-umat terdahulu. Setiap kalimat tahlil yang diucapkan adalah penegasan kembali pondasi keimanan kita, yaitu tauhid.
Dengan memahami keutamaan, tata cara, dan makna yang terkandung di dalamnya, semoga amalan Yasin dan Tahlil kita menjadi lebih berkualitas, khusyuk, dan diterima oleh Allah SWT. Semoga panduan ini dapat menjadi wasilah bagi kita semua untuk senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya, baik dalam keadaan suka maupun duka, serta menjadi bekal doa yang tak terputus bagi orang-orang yang kita cintai, baik yang masih hidup maupun yang telah mendahului kita.